Memasuki pilkada bupati serentak 2018, maka Sinjai untuk lima tahun ke depan membutuhkan sosok bupati yang berlatar politikus, usahawan dan agamawan.
Ketiga unsur itu harus melekat pada sosok bakal calon (balon) bupati yang akan bertarung dalam pilkada.
Demikian ditegaskan salah seorang tokoh masyarakat Sinjai Utara Kabupaten Sinjai, H. Danial Tasrif, SE kepada media, Selasa (6/9/2016) di Sinjai.
Dijelaskan, kemampuan balon memenangkan pertarungan politik dalam pilkada sangat ditentukan oleh sosok politikus dalam arti, punya partai politik yang menjadi kendaraan politik ikut dalam pertarungan, tandas alumni tahun 1984 SMAN 277 Sinjai ini.
Sisi lainnya, pada figur balon bupati itu, harus juga berlatar usahawan karena masuk dalam pusaran pertarungan membutuhkan modal yang kuat dan beragam.
Modal yang harus dimiliki itu, selain modal ekonomi juga harus diperkuat dengan genggaman modal sosial, modal simbolik serta modal kultural, tandas sarjana ekonomi STIKI Makassar ini.
Selain berasal dari politikus dan usahawana, maka latar agamawan juga harus kuat karena hal ini terkait moralitas dan etika politik yang harus kuat dan menjadi acuan dalam perilaku dan tindakan politik sehari-hari, tegas salah seorang pengusaha di Sinjai ini.
Sinjai ke depan diperhadapkan pada tingkat pengangguran yang masih tetap ada di pelosok desa-desa. Para angkatan kerja itu terutama lulusan SLTA sangat membutuhkan pelatihan dan keterampilan agar mampu kerja dan hidup mandiri.
Mengurangi pengangguran dengan keterbukaan lapangan kerja pada sisi lain juga akan mengurangi dan meredam munculnya kerawanan sosial yang berujung pada tindakan yang melawan hukum, tandas H Nial ini.
Hasil pemantauan Inipasti.com, selama ini berkembang wacana sejumlah sosok sudah mulai ramai jadi perbincangan akan bertarung menjadi balon bupati Sinjai.
Mereka yang namanya gencar diperbincangkan di antaranya: H. Andi Harun, Muh Nasyit Umar, Andi Fajar Yanwar, Mahyanto, Haji Jamal, Mizar Rahmatullah Roem, Andi Kartini Ottong, A. Seto Gadhista Asapa. (yahya)