Kabupaten Malang, beritalima.com| Beberapa LSM dan Pemerhati di Malang Raya menyoroti sistem lelang yang ada di Perumda Tirta Kanjuruhan, termasuk soal lelang pengadaan pipa beserta accesories sambungan rumah yang nilainya miliaran rupiah, yang dimenangkan oleh PT Barindo Anggun Industri dilakukan dengan sistem manual.
“Selain, tak pro UMKM atau usaha kecil. Lelang dilakukan secara manual di Perumda Tirta Kanjuruhan itu rentan atau syarat dengan kepentingan, dan monopoli,” ujar Ketua YUA Jawa Timur Alex Yudawan kepada awak media, Senin 20/06.
Pasalnya, menurut Alex ada beberapa Perpres hingga Perbup yang ditengarai sudah ditabrak, antara lain masalah prinsip pengadaan karena kurang adanya transparansi anggaran.
“Pada prinsip pengadaan di Perbup nomor 06 tahun 2019 pada Pasal 6 dijelaskan bahwa pada huruf c. terbuka dan bersaing, berarti Pengadaan Barang/Jasa harus terbuka bagi Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara Penyedia Barang/Jasa yang setara dan memenuhi syarat/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance; dan huruf d. Yakni transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai Pengadaan Barang/Jasa termasuk syarat administrasi dan teknis pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon Penyedia Barang/Jasa, sifatnya terbuka bagi calon Penyedia Barang/Jasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya,” terangnya.
Terkait hal itupun salah satu kontraktor yang pernah mengikuti proses lelang di Perumda Tirta Kanjuruhan mengaku bahwa, memang Perumda Tirta Kanjuruhan diduga selalu seenaknya sendiri dalam menggunakan sistem lelang tersebut, dan sistem lelang manual tersebut sudah berjalan 3 hingga 4 tahun. Bahkan ia menduga merupakan permainan antara dirut Perumda Tirta Kanjuruhan dengan salah satu pihak ketiga berinisial J.
“Iku (itu) dugaan permainane S dan J mas, dan lelang itu sudah berjalan 3-4 tahun Mas. Dan aku pernah ikut tender, speckku sama, tapi dikalahkan,” ujarnya kepada awak media yang mewanti wanti agar namanya tidak disebutkan.
Sementara itu Dirut Perumda Tirta Kanjuruhan saat dikonfirmasi soal dugaan adanya permainan itu, mengaku bahwa dirinya sudah lama tidak bertemu dengan Mr J tersebut. ” Wick…. dah lama gak pernah ketemu,” ujarnya singkat saat dihubungi melalui pesan WhatsApp Minggu 19/6.
Namun saat ditanya apakah mengenal dengan Mr J ? dan apakah dulu sering ketemu?, Terakhir ketemu dengan Mr J kapan? hingga berita ini dinaikan belum ada jawaban dari Dirut Tirta Kanjuruhan.
Editor : Santoso