Sidoarjo, beritalima. Com | Hari Disabilitas Internasional diperingati siswa-siswi disabilitas di Kabupaten Sidoarjo dengan berbagai kegiatan. Diantaranya jalan sehat serta gebyar seni. 600 lebih anak disabilitas ikut dalam kegiatan tersebut. Mereka dari 61 lembaga pendidikan yang ada di Kabupaten Sidoarjo. Mulai dari TK sampai SMA. Kegiatan berlangsung di halaman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo. Pagi tadi, kegiatan jalan sehat diberangkatkan Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah SH.,M.Hum, Rabu, (18/12). Wakil Bupati Sidoarjo H. Nur Ahmad Syaifuddin SH juga hadir dalam peringatan tersebut.
Bupati mengatakan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pendidikan inklusif. Salah satu buktinya dengan dibentuknya Perda Kabupaten Sidoarjo nomer 13 tahun 2008 tentang penyelenggaraan pendidikan. Perda tersebut memberikan jaminan kepada anak berkebutuhan khusus untuk dapat mengikuti proses pendidikan sebaik-baiknya.
Bupati memberikan apresiasi yang tinggi terselenggaranya kegiatan seperti ini. Diharapkannya kegiatan semacam ini dapat terus ditingkatkan. Melalui kegiatan seperti ini akan mengembangkan keterampilan dan kreativitas seni para generasi penerus bangsa.
Pengawas Pendidikan Luar Biasa (PLB) Provinsi Jawa Timur yang juga ketua panitia penyelenggara kegiatan Drs. Saji M. Pd mengakui komitmen Kabupaten Sidoarjo terhadap pendidikan inklusif sangat tinggi. Tahun 2013 lalu Kabupaten Sidoarjo mendeklarasikan diri sebagai kabupaten pendidikan inklusif. Oleh karenanya bupati Sidoarjo patut dinobatkan sebagai pelopor bapak insklusif di Kabupaten Sidoarjo.
Drs. Saji mengatakan kegiatan seperti ini sudah berlangsung ke 9 kalinya. Tahun ini tercatat 661 anak inklusif yang mengikutinya. Tujuannya untuk mengembangkan budaya masyarakat yang inklusif. Anggarannya secara mandiri. Kedepan dirinya berharap ada anggaran khusus peringatan Hari Disabilitas Internasional di Kabupaten Sidoarjo. Dikatakannya ada sekitar 3 ribu anak-anak disabilitas di Kabupaten Sidoarjo yang telah teridentifikasi dan mendapatkan akses layanan pendidikan. Baik di layanan pendidikan khusus maupun di jalur pendidikan inklusif yang ada pada PAUD, TK, SD,SMP maupun SMA. Dirinya berharap Kabupaten Sidoarjo akan terus menggelorakan semangat perjuangan pendidikan inklusif, ujarnya. (kus)