Siswa SMKN Tertembak Aparat, Komisi III DPR Soroti Kinerja Kapolrestabes Semarang 

  • Whatsapp
Komisi III DPR RI soroti kinerja Kapolrestabes Semarang pasca penembakan siswa SMKN (foto: Rendy)

Jakarta, beritalima.com| – Komisi III DPR RI soroti kinerja Kapolrestabes Semarang terhadap kasus penembakan dialami siswa SMKN 4 Semarang, Jawa Tengah, berinisial GRO (17) hingga tewas pada Minggu (24/11).

Atas tindakan ini, Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman mendesak agar dilakukan evaluasi, khususnya pada Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Semarang, Komisaris Besar (Besar) Polisi Irwan Anwar terhadap aksi anak buahnya Aipda R, Anggota Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang.

“Banyak sekali masyarakat mengatakan bahwa Kapolres-nya perlu mendapatkan evaluasi khusus. Kami sependapat juga, karena Kapolres-nya ini setelah kejadian, saya telpon saja tidak angkat telpon,” kata Habiburokhman dalam Konferensi Pers Pimpinan Komisi III DPR RI di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta,(2/12).

Politisi Fraksi Partai Gerindra ini pun mengakui pihaknya bahkan kesulitan menghubungi Kombes. Pol. Irwan Anwar untuk meminta penjelasan terkait kejadian tersebut.

“Bagaimana mungkin kita sebagai pengawas resmi langsung, kita ingin mendapatkan informasi dari Kapolresnya, tidak diindahkan oleh si Kapolres ini. Padahal peristiwanya sangat luar biasa. Saya dengar memang ada satu orang meninggal, tujuh orang terluka, lalu dengan seenaknya diklaim sebagai gangster,” kisahnya.

Legislator Dapil Jakarta I ini pun mempertanyakan label gangster yang disematkan Polrestabes Semarang pada korban. Habiburokhman mengatakan pihak penegak hukum harus berhati-hati dalam menyampaikan sebuah pernyataan terkait sebuah kasus, apalagi terhadap kasus yang masih dalam proses penyelidikan.

“Jangan sampai sudah melakukan kelalaian atau bahkan kejahatan dengan melakukan penembakan, malah membuat stigma-stigma terhadap masyarakat. Gangster itu kan kejahatan terorganisir. Dia memang tujuan utama yang melakukan kejahatan dalam bentuk kelompok. Apakah hal tersebut yang terjadi di Semarang? Jadi jangan sembarangan. Saya ingatkan penegak hukum kita jangan sembarangan mengeluarkan pernyataan, bahkan ini kan masih sedang proses (penyidikan) juga,” ungkapnya.

Jurnalis: Rendy

beritalima.com

Pos terkait