SITUBONDO, beritalima.com — Jumlah pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dirawat di RSUD Abdoer Rachem Situbondo, terus mengalami peningkatan terutama dalam sebulan terakhir. Hal itu sangat mengkawatirkan mengingat saat ini musim hujan, hari ini saja Data rekam medik RSUD tercatat 15 orang dirawat dirumah sakit milik daerah Kabupaten Situbondo. (5/01/17).
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Dengue yang mengakibatkan demam dan bisa menimbulkan perdarahan dan kematian. Setiap orang harus waspada terhadap Gejala DBD yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti,”Apabila demam tinggi selama 3 hari langsung bawa kedokter, masa kritis DBD 3-7 hari jika panas turun naik jangan dikira sembuh, jika pemeriksaan tourniquet negatif atau Trombosit lebih dari 100.000/ul maka cukup rawat jalan, akan tetapi jika trombosit kurang dari 100.,000/ul harus rawat inap di Klinik atau Rumah Sakit,”jelas Dr. Erfan Hartanto saat diwawancara beritalima.com di ruang pasien DBD.
Kepala TU RSUD Abdoer Rachem Situbondo, H Imam Hidayat menambahkan Data rekam medis Khusus DBD di bulan Desember tahun 2016 tercatat ada peningkatan , sekitar 55 pasien dari anak – anak hingga orang dewasa yang dirawat dalam sebulan terakhir yang positif DBD,”Dari data kami ada peningkatan cukup tinggi, walaupun ada peningkatan tapi selama sebulan ini pasien Suspec DBD yang dirawat di sini tidak ada yang meninggal,”Tambah Imam Hidayat.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo H.Abu Bakar Abdi tak menampik adanya peningkatan penderita DBD, sejak 3 tahun terakhir peningkatannya cukup signifikan, tahun 2014 sebanyak181 kasus 3 orang diantaranya meninggal dunia, tahun 2015 sebanyak 354 kasus 5 di antaranya meninggal dunia, tahun 2016
sebanyak 785 kasus dan 15 orang di antaranya meninggal dunia yang didominasi anak – anak dan Bakita,”Upaya Fogging atau pengasapan yang dilakukan petugas kesehatan seringkali tidak efektif kalau tidak diimbangi dengan kesadaran masyarakat untuk menerapkan atau menggalakkan 3M plus, menguras, menutup dan mengubur serta menggunakan `lotion` anti
nyamuk, mari kita perangi DBD bersama – sama dengan cara 3 M tadi,”papar Abu Bakar.
KADINKES juga menghimbau dan berharap para serta masyarakan, tempat – tempat Pendidikan dari tingkat SD – SMA dan para 132 kepala desa dan 4 kelurahan dari 17 kecamatan, Membantu mensosialisasikan karena seluruhnya daerah rawan DBD, kerja bakti dan mengubur botol bekas merupakan dilingkungan juga pencegahan jentik Nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak.
(JOE)