SITUBONDO,beritalima.com – Kabupaten Situbondo kini sudah masuk dalam peringkat ke tiga sebagai daerah Kabupaten/kota dengan warga dinyatakan positif Corona Virus Disease (covid19) se Jawa Timur. Rabu (1/4/2020).
Mengutip data http://infocovid19.jatimprov.go.id/ pukul 16.46.58 WIB tercatat sebanyak 7.328 OFP (Orang Dalam Pemantauan), 536 PDP (Pasien Dalam Pemantauan) dan 103 orang Confrim (Positif) Covid-19. Dengan jumlah positif terbanyak Surabaya 44 orang, Kabputan Sidoarjo 11 orang dan Situbondo 6 orang.
Menyikapi data tersebut, Lutfi Zain salah satu Admin Info Warga Situbondo menilai, Sebagian masyarakat mulai phobia terhadap virus corona yang terus dinyatakan meningkat terutama yang dinyatakan positif sehingga banyak memunculkan kegelisahan pertanyaan dan keluhan dari masyarakat tentang penanganan penyebaran virus oleh pemerintah kabupaten Situbondo.
“Dalam situasi seperti ini, pemerintah daerah seharusnya bertindak tegas dalam mengambil langkah pencegahan maupun memutus rantai, sebelum masyarakat semakin panik oleh situasi ini,” Kata Lutfi.
Sebagai pengamat media sosial, lutfi berharap pemerintah membuka diri dengan membuka seluruh informasi kepada masyarakat melalui media sosial,”Selama ini yang di lakukan sosialisasi pencegahan, bagaimana cara memeriksa diri atau penyemprotan desinfektan, tapi apa itu Soscial Distancing atau Phsycal Distancing warga di pedesaan masih banyak yang belum tahu, bukalah seluas – luasnya di media sosial, yang terjadi sekarang ini pemerintah kita phobia terhadap media ,”Sambungnya.
Naiknya angka pasien positif juga disayangkan oleh Ketua Kontri Pantura Pokja Situbondo Hery Sampoerno, baginya langkah kebijakan Bupati dinilai sangat lambat dan lamban dalam menangani dan terkesan tidak ada koordinasi sama sekali dengan rumah sakit rujukan maupun dengan provinsi.
“Sebagai jurnalis tentunya kita membutuhkan keakuratan dan kecepatan infirmasi, dari kacamata kami sebagai jurnalis pemkab Situbondo sangat buruk koordinasinya dengan provinsi, contoh pernyataan berapa orang positif saja dari kemarin amburadul dan selalu tidak sama, sampai hari ini tidak satupun situs atau pernyataan pihak Provinsi di situbondo sudah sembuh, tapi situs kabupaten situbondo dinyatakan 2 orang sudah sembuh inikan membingungkan publik,” Ucappnya.
Jurnalis yang baru saja di sumpah sebagai Advocad itu juga menuding langkah diam Pemkab dalam menangani penyebaran virus akibat lemahnya data pasien dan buruknya koordinasi Pemkab dengan rumah sakit rujukan, hal tersebut menurutnya akan malah membuat publik lebih panik, karena masyarakat setiap hari saling curiga dan saling tuduh.
“Masyarakat situbondo saat ini semakin panik, apalagi setiap hari pasien positif bertambah, hal ini terjadi menurut saya karena Pemkab lemah dalam data, lemah dalam koordinasi, diperparah komunikasi dengan insan media menurut saya maaf buruk,” Pungkasnya. (joe)