SURABAYA, beritalima.com | Kota Surabaya punya segudang produk lokal berkualitas yang dihasilkan oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), mulai makanan dan minuman (mamin), fashion, aksesoris serta masih banyak lainnya. Kurang lebih, UMKM binaan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya saat ini totalnya ada 62 ribu.
Pemkot Surabaya berani jamin kualitasnya tak kalah dengan yang ada di pasaran. Seperti halnya produk-produk UMKM yang dipasarkan di Surabaya Kriya Galeri (SKG) Jalan Dr. Ir. H. Soekarno No. II, middle east ring road (MERR). SKG di kawasan timur Surabaya ini sebenarnya sudah lama ada, pasti tidak asing terdengar oleh telinga masyarakat, khususnya buat warga Rungkut, Wonorejo, Sukolilo, Klampis dan sekitarnya.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Indonesia (Dekranasda) Surabaya Rini Indriyani mengatakan, SKG di Jalan MERR kali ini berbeda dari sebelumnya. Tempatnya lebih kekinian, bahkan cocok untuk anak muda yang ingin belanja bahkan sangat pas dijadikan tempat kerja bagi yang bosan di kantor.
“Ini adalah SKG reborn, jadi ada berbagai produk-produk dari UMKM Surabaya. Produknya beragam, mulai dari kelas premium hingga masih banyak lainnya. Harapan kami, nantinya masyarakat bisa membeli produk UMKM di SKG reborn sembari menikmati tempatnya yang nyaman, senyaman belanja di mal,” kata Rini, Jumat (4/3/2022).
Rini menjelaskan, SKG reborn akan dibuka pada 7 Maret 2022 pukul mendatang dan diresmikan secara langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Setelah diresmikan, warga Surabaya dipersilahkan mampir untuk membeli produk UMKM atau sekadar untuk menikmati kopi bersama keluarga.
“Jadi ada banyak ya produknya, mulai batik, makanan, cemilan, ada coffee shopnya, juga bisa untuk bersantai. Kami juga sediakan coworking space, tentu ada wifi gratis,” ujar Rini.
Konsep SKG reborn yang dimiliki Pemkot Surabaya, bukan hanya ada di kawasan MERR, akan tetapi ada juga di kawasan lain. Diantaranya di Gedung Siola lantai 1, Jalan Tunjungan No 1 – 3, Kebun Binatang Surabaya (KBS) Jalan Setail No.I, RSUD BDH Jalan Kendung No. 115 – 117 lantai 1, Sentra Ikan Bulak (SIB), Terminal Joyoboyo lantai II, Jalan Joyoboyo No. 1, Park and Ride lantai 2 Jalan Mayjen Sungkono No. 112, UPTSA Timur Jalan Menur No. 31C, Park and Ride Jalan Arif Rahman Hakim No.100 dan Parkir Bus Kawasan Wisata Religi Ampel di Jalan Pegirian.
“Ketika nanti ada tamu atau wisatawan, bukan hanya kita sarankan untuk ke SKG MERR, tetapi juga arah ke SKG lainnya. Misal di Siola, di Ampel atau tempat lainnya,” ungkap Rini.
Produknya dijamin premium dan berani bersaing dengan yang ada di pasaran. Karena pemkot dan Dekranasda Surabaya sudah melakukan seleksi UMKM pilihan untuk di pasarkan di SKG. Akan tetapi, bukan berarti UMKM yang belum masuk di SKG dibiarkan begitu saja, Pemkot Surabaya terus memberikan arahan dan bimbingan agar kualitasnya lebih baik lagi.
“Misal, ada packaging-nya yang kurang menarik, wadahnya kurang rapi dan lain sebagainya. Itu kami latih terus, sehingga ketika sudah punya nilai jual tinggi akan kita masukkan di SKG. Bukan di SKG saja, tetapi juga bisa dibeli di aplikasi Peken Surabaya,” paparnya.
Senada dengan Rini, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumgdag) Kota Surabaya, Fauzie Mustaqiem Yos mengatakan, semua produk UMKM yang ada di SKG itu sudah melalui berbagai seleksi.
Lalu bagaimana agar wisatawan terutama warga Surabaya tertarik mengunjungi SKG? Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (DKKORP) Wiwiek Widyati menjelaskan, saat ini masih melakukan pemantapan untuk menarik wisatawan domestik dengan wisata andalan Kota Pahlawan. Seperti mangrove, Jembatan Suroboyo, Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran, Alun – Alun Surabaya dan lain sebagainya.
Selain itu, nantinya Wiwiek akan menggaet berbagai agen travel, hotel dan lain sebagainya untuk menarik wisatawan ke Kota Surabaya. “Jadi nanti para wisatawan bisa memanfaatkan SKG ini sebagai tempat pusat oleh-olehnya Surabaya. Ketika datang ke Surabaya yang ke SKG ini,” pungkas Wiwiek. (*)