Slamet Ingatkan Pemerintah, Jangan Beri Peternak Mandiri Harapan Palsu

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Politisi senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Komisi IV DPR RI, drh Slamet mengingatkan Pemerintah dibawah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan) tidak memberikan harapan palsu Pemberi Harapan Palsu/PHP) kepada para peternak ayam.

Wakil rakyat dari Dapil IV Provinsi Jawa Barat dalam siaran pers yang diterima awak media mengatakan terkait rencana Kementan membeli ayam peternak yang harganya jatuh imbas dari wabah virus Corona (Covid-19) yang telah merusak kehidupan sosial dan perekonomian Indonesia.

Rencana Kementan membeli ayam peternak itu tentu saja mengundang perhatian para anggota Komsi IV DPR RI yang membidangi pertanian dan kehutanan tersebut, apalagi dalam penanggulangan wabah virus Corona, pemerintah telah memotong anggaran Kementan Rp 7 trilun dari anggaran awal Rp 21 triliun. “Pemerintah jangan memberi harapan palsu kepada para peternak mandiri di saat harga ternak jatuh,” ujar Slamet, Senin (20/4).

Menurut dia, sebenarnya persoalan ayam mudah, tidak perlu terjadi jika pemerintah responsif sejak awal.
Hal ini bisa diatasi jika pemerintah melakukan pembatasan grand parent stok yamg masuk sejak awal atau lakukan pemusnahan doc sejak dini. “Saya punya keyakinan, kalau ini yang dilakukan pemerintah, insyaallah harga akan terkontrol. Sebagai pemegang otorritas, pemerintah bisa melakukan hal itu dan tidak terjadi masalah berkepanjangan seperti ini,”

Dikatakan Slamet, para peternak ini adalah rakyat kecil dan buruh, bukan pengusaha besar. Dalam artian, tidak cukup ditutupi dari penghematan anggaran di Kementan. ”Perlu langkah dan kebijakan strategis dalam persoalan ini.”

Menurut dokter lulusan Universitas Udayana itu, dalam rangka menjaga ketahanan pangan Indonesia, sudah selayaknya anggaran pertanian ditambah, bukan malah sebaliknya di sunat. ”Pemerintah harus bekerja cepat sebagai langkah yang bijak untuk mengantisipasi kebangkrutan usaha para peternak,” ketus dia.

Seperti diketahui, kata Slamet, harga ayam peternak jatuh sampai ke Rp 6000,- per kilogram. Sedangkan harga Harga Pokok Penjualan (HPP) Rp 17.000,- per kilogram. Sebelumnya juga, peternak di Jawa Timur membagi-bagikankan secara gratis ayam ternak karena harganya terjun bebas sehingga Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan berencana membeli ayam milik para peternak mandiri di Pulau Jawa karena harga jatuh akibat Covid-19. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait