Caption: Kepala Dinas koperasi dan UKM provinsi Jatim, Endy Alim Abdi Nusa dengan Slamet Sutanto
SURABAYA, Beritalima.com – Acara Musyawarah Wilayah (Muswil) Dewan Koperasi Indonesia untuk memilih Ketua Dekopinwil Jatim periode 2025-2030, akhirnya secara aklamasi Slamet Sutanto terpilih kembali sebagai pucuk pimpinan.
Acara ini digelar di gedung negara Grahadi Surabaya, Rabu (24/9/2025) dihadiri oleh Muswil Dekopin Jatim dibuka Menteri Koperasi, Ferry Yuliantono bersama Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum DPP Dekopin, Bambang Haryadi. Ikut hadir Wakil Gubernur, Emil Elestianto Dardak dan beberapa Bupati dan OPD di lingkungan Pemprov Jatim.
“Terimakasih atas kepercayaan yang diberikan kepada saya untuk memimpin Dekopin kedua kalinya. Saya sangat terharu Muswil Dekopin berlangsung di tempat yang sangat terhormat di Gedung Negara Grahadi. Terimakasih kepada Gubernur Khofifah yang telah memberikan fasilitas terhormat,” kata Slamet usai dinobatkan sebagai ketua Dekopinwil Jatim.
Sementara itu gubernur Khofifah menyampaikan dari 8.484 desa dan kelurahan di Jatim, semuanya sudah memiliki Koperasi yang berbadan hukum. Bahkan, ada desa dengan lebih dari satu koperasi.
“Fakta itu memperlihatkan semangat kolektivitas di Jatim tidak pernah padam,” tegasnya.
Tak hanya berhenti pada angka, Khofifah menyebut keberhasilan Koperasi Karyawan Redrying Bojonegoro (Kareb) yang mampu mengakuisisi aset peninggalan Belanda.
“Kareb membuktikan koperasi bisa tumbuh sebagai kekuatan ekonomi nyata,” ujarnya.
Pihaknya mengingatkan bahwa koperasi dan UMKM telah menyumbang lebih dari 60 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim. Namun, tantangan ke depan menuntut penguatan kelembagaan dan kapasitas manusia.
Karena itu, ia mendorong revitalisasi Lembaga Pendidikan Perkoperasian (LAPENKOP) agar SDM koperasi semakin profesional dan siap menghadapi sistem ekonomi modern. Pemerintah provinsi juga menyiapkan terobosan dalam hal logistik.
Dukungan anggaran serta kerja sama dengan perbankan Himbara sedang digodok untuk mempercepat distribusi kebutuhan ke koperasi. Namun, perlu diingatkan bahwa sistem perdagangan menuntut kedisiplinan.
“Bulog menggunakan mekanisme cash and carry. Jadi koperasi harus kuat secara modal sekaligus manajemen,” paparnya.
Menteri Koperasi Ferry Yuliantono menambahkan dalam 10 tahun terakhir posisi Dekopin jauh ketinggalan dibanding Koperasi lainnya atau badan usaha lainnya seperti UMKM. Apalagi dari sisi aset sangat ketinggalan. Baru setelah Presiden Prabowo ini Dekopin mulai bergerak lagi.
Munculnya Koperasi Merah Putih yang menjadi program Presiden akan mampu membangkitkan Dekopin.
”Kami lebih tepat menyebutnya sebuah gerakan Negara yang dilakukan secara gotong royong. Ini bukan tanggung jawab Kementerian saja tapi juga masyarakat melalui Dekopin,” tandasnya.(Yul)






