Jombang | beritalima.com – Kepala SMA Muhammadiyah 1 Jombang lolos seleksi sekolah penggerak tahap II setelah mengisi CV, mengiai essay, tes paktek dan wawancara. Lalu masuk pada aplikasi atau web sekolah penggerak itu, memilih warganya atau guru-gurunya untuk mengikuti diklat selama 2 bulan sebanyak empat orang guru.
Demikian dikatakan Eko Arif Budianto, Kepala Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 1 yang berhasil ditemukan di kantornya yang memiliki 30 orang guru untuk 9 rombel dan 200 siswa dari kelas IX sampai XII, Senin (21/3/2022).
Ia pun menjelaskan, bagaimana perjalanannya pastinya Juli nanti sudah bisa dilaksanakan dengan menerapkan kurikulum merdeka belajar dengan diisi model pembelajaran salah satunya membuat projek, pembelajaran diferensi, termasuk di sekolah penggerak itu tidak ada penjurusan. Baik IPA, IPS maupun yang lain.
“Nanti anak memilih pelajaran, bagaimana perjalanannya kita belum tahu pasti. Bagaimana anak itu memilih pelajaran sampai ada pelajaran yang tidak terpilih bagaimana. Saya juga masih belum faham,” tandasnya.
Lanjut Eko, empat guru yang mengikuti diklat sekolah penggerak itu minimal masa kerjanya lima tahun. Setelah mengikuti kata Eko, harus disosialisasikan bagaimana bentuk dan perjalanannya di lapangan.
“Ini temen – temen sudah masuk sosialisasi ke sekolah – sekolah untuk mencari murid. Kita belum bisa memasukan waktu sosialisasi di sekolah ini,” terangnya.
Ujar Eko dalam keterangannya, belum berani meskipun menjadi sekolah penggerak karena ilmunya masih belum dapat. “Kemaren temen – temen yang dari swasta masih belum punya gambaran pasti masih menunggu bagaimana prosesnya,” imbuhnya.
Reporter : Dedy Mulyadi
