Jombang | Kegiatan Belajar Mengajar di Kabupaten di masa pandemi yang belum kunjung usai, rencananya akan diadakan pembelajaran jarak jauh, baik dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun dari Kementerian Agama RI.
Pastinya SD – SMP pada bulan April 2021 nanti sudah bisa melaksanakan PTM namun untuk tingkat SMK dan sederajat masih masih menunggu kebijakan dari Kepala Cabang Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Timur di Jombang.
“Untuk PTM masih menunggu surat edaran dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Timur di Jombang. Tanpa SE dari pimpinan SMA/SMK di Jombang, tidak berani melaksanakan PTM,” tandas Z. Fathoni, Kepala SMAN 1 Jombang kepada beritalima.com, Senin (22/3/2021).
Walaupun pada dasarnya SMAN 1 ini selalu siap bila ada PTM. Hal ini menurutnya dibuktikan dengan peraturan-peraturan. Pertama, masuk SMAN 1 Jombang wajib pakai masker, kemudian tes suhu, lalu cuci tangan. Selanjutnya disediakan hand Sanitizer.
“Kita kalau ada PTM tidak lebihnya harua ada izin dari orang tua secara tertulis,” tandasnya.
Lebih lanjut ditegaskan Fathoni, tanpa izin dari orang tua, siswa-siswi SMAN 1 Jombang dipersilahkan daring dari rumah. Begitu juga bagi siswa siswi yang mengikuti pembelajaran jarak jauh atau daring, Fathoni meminta kepada peserta didiknya harus mengenakan seragam sekolah.
“Selama zoom harus anaknya yang mengikuti, tapi nuwun sewu selama satu tahun tidak tatap muka rambutnya tidak dipotong (gondrong), jangan sampe. Karena ini efektif seperti itu,” jelasnya.
Namun dijelaskan Kasek SMAN 1 Jombang, meskipun wabah corona belum berakhir, tetap diadakan ulangan dan ada ujian kenaikan kelas daring. Lanjut Kasek, sewaktu-waktu menggunakan zoom siswa diminta memggunakan seragam putih abu – abu. Intinya menurut Fathoni agar supaya ada penilaian kerapihan.
“Oh ini rapi, termasuk ada penilaian kerapihan, tingkah laku dan sikap. Jadi kalau tidak tahu moro moro (tahu tahu) masuk gondrong,” tegasnya.
Ditambahkan Kepala Sekolah, dalam penerapan PTM nanti, dilaksanakan sesuai dengan kearifan lokal SMAN1 Jombang. Yang menurut keterangannya jumlah siswa dari kelas 10 hingga 12 totalnya sebanyak 925 siswa.
“Walaupun daring tidak mengetrapkan tatap muka, tapi tetap menjaga protokol kesehatan dan tolong dijaga kesehatannya. Karena kondisi seperti ini, tidak saya dialami SMAN 1 Jombang saja,” imbuh Fathoni.
Reporter : Dedy Mulyadi