PALEMBANG, BeritaLima. Com
Kegiatan Vokasi bersama Dudika dalam rangka Penyelarasan Kurikulum dan Sosialisasi Pespres 68 Tentang Vokast Tahun 2022
Rabu ( 15/03/2023)
Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel mensosialisasikan program Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan Tahun 2023 Peraturan Presiden (Perpres) No 68/2022 tentang revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi, di Aula SMK N Sumsel Palembang.
Dengan mengambil tema “Revitalisasi vokasi yang kolaborasi menuju Vokasi unggul Indonesia Maju”, kegiatan ini dihadiri, Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Drs H. Riza Fahlevi, MM., Dan Kepala sekolah SMK di Kota Palembang, dan undangan lainnya.
H. Reza mengatakan Pasca diterbitkannya Perpres No 68/2022, kami langsung menjalin kerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri ujar Riza.
Didalam Perpres tersebut, pada dasarnya pelaku pendidikan yang ada di Disdik memiliki tanggung jawab bersama dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Sedangkan pelatihannya ada di Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker).
“Dia menyebut ada enam ruang lingkup dari revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi diamanatkan dalam Perpres tersebut. Diantaranya adalah perancangan sistem informasi pasar kerja untuk membantu satuan pendidikan mengetahui kebutuhan tenaga kerja kompeten, mulai dari jumlah, jenis, dan sampai lokasinya.
“Tujuan dari revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatinan vokasi ini, adalah untuk mewujudkan SDM vokasi yang kompeten, dibutuhkan di dunia pasar kerja, serta mampu berwirausaha. “Yang kita lakukan dengan revitalisasi, mentransformasi paradigma pendidikan vokasi dari yang sebelumnya bersifat Supply-oriented menjadi demand-oriented, sehingga lulusan pendidikan vokasi benar-benar mampu menjawab kebutuhan dunia kerja dan masyarakat tegasnya.
Sementara itu kepala SMK. N Sumsel Drs H Zulkarnain M.T
mengatakan, pihaknya mendorong penambahan asesor di bidang SMK serta mendorong peran Bursa Kerja Khusus (BKK).
“Dalam kesempatan ini, juga Zulkarnain MT, menyampaikan dua dimensi kunci dari pendidikan vokasi, yaitu dimensi pekerjaan atau kewirausahaan lulusan, serta dimensi kemitraan dan penyelarasan dengan dunia kerja. “Dua hal tersebut telah diimplementasikan secara konkret melalui terobosan Merdeka Belajar, tepatnya melalui skema link and match yang mendorong kolaborasi yang lebih bermakna antara satuan pendidikan vokasi dengan dunia kerja, industri, dan entitas bisnis,’ tutur Zulkarnain.
( Nn/)