SMKN 2 Boyolangu Tulungagung Anjurkan Siswa Segera Ambil Ijazah

  • Whatsapp

TULUNGAGUNG, beritalima.com- Maraknya isu yang menjadi perbincangan hangat di kalangan alumni atau wali murid Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) di Tulungagung terkait penahanan ijazah, beberapa sekolah memberikan klarifikasi.

Salah satu sekolah yang memberikan klarifikasi yakni, SMKN 2 Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Ibnu Subroto selaku Kepala sekolah SMKN 2 Boyolangu mengatakan, ijazah yang ada di sekolah masih tersimpan dengan rapi di tempat penyimpanan dokumen. Rabu, (1/2/2023).

“Ijazah alumni masih disimpan dengan baik dan rapi dengan dokumen penting lainnya, karena tidak segera diambil oleh yang bersangkutan. Ini menjadikan beban sekolah, menyimpan benda yang sangat berharga dan harus ditempuh dengan study selama 3 tahun,” kata Ibnu.

Menurutnya, untuk mengambil ijazah tersebut, terkadang wali murid atau alumni ketakutan karena merasa masih punya tanggungan dan lainnya. Oleh karena itu, mulai hari ini sangat dihimbau kepada siswa/wi alumni dan juga wali murid yang ijazahnya belum diambil untuk segera ke sekolah.

“Wali murid datang ke sekolah mengkonfirmasi dan memperjelas apakah anaknya sudah tanda tangan atau cap tiga jari. Sehingga, dokumen itu secara sah akan menjadi hak miliknya,” ujarnya.

Ibnu menambahkan, mengambil ijazah tidak harus bayar, konsepnya bukan membayar dan tidak ada yang suruh bayar. Jika ada beberapa hal yang menjadi tanggungan wali murid, mungkin dahulu ada kesepakatan bersama dengan wali murid lain dan komite.

“Mungkin, dahulu ada kesepakatan dan komitmen bersama, janji wali murid dan alumni untuk membantu sekolah mengembangkan pendidikan,” tambahnya.

Lanjutnya, jika ternyata alumni belum mampu memenuhi janjinya kepada teman-teman dan komite, silahkan disampaikan hutang omongan itu dengan baik-baik bersama komite dan wali murid yang lain.

“Memakai bahasa yang di dengar sangat enak, indah, komunikatif sekali dan tidak ada unsur sekolah menahan ijazah. Kami di sekolah susah payah menyimpan ijazah yang notabene dokumen sangat berharga. Kalau sampai istilah menahan itu dijadikan alasan teman-teman yang lain untuk menekan, sekolah kami sangat tidak setuju dan membuat tidak nyaman,” lanjut Ibnu.

Diterangkannya, penyelesaian tentang tanggungan dan administrasi sangat jelas dijabarkan di sekolah, silahkan alumni atau wali murid datang langsung ke sekolahan. Sebenarnya semua sangat dipermudah, jadi tidak usah dibuat rumit.

“Konfirmasi langsung ke sekolah, jangan dengan siapa-siapa, cukup alumni dan wali murid yang bersangkutan itu yang paling berhak. Tidak butuh pengacara, advokasi dan lainnya, karena itu tidak ada hubungannya. Yang paling tau alumni, wali murid, komite dan pihak sekolah,” terang Ibnu.

Lebih lanjut Ibnu menuturkan, hingga saat ini ada sekitar 300 ijazah yang belum diambil. Bahkan, yang paling lama dari tahun 2010 sampai sekarang. Sekolah segera mungkin akan menyampaikan undangan kepada semua wali murid yang anaknya belum mengambil ijazah untuk segera ke sekolah.

“Kami mohon untuk disampaikan ke yang lain, ini merupakan momen yang bagus, karena kami juga sudah kewalahan menyimpan ijazah terlalu lama takut jika terjadi apa-apa. Semua persoalan disikapi secara dewasa dan diperjelas dengan konfirmasi. Sehingga, tidak terjadi salah faham,” tuturnya.

Pihaknya juga berharap, alumni yang sudah lama belum diambil ijazah sudah nyaman, mendapatkan pekerjaan yang baik, hidupnya mapan, sehingga berniat membantu sekolahan dan ini yang kami tunggu.

“Karena menyumbang itu hukumnya sangat mudah, tidak ada keterpaksaan. Sekolah masih membutuhkan bantuan dari seluruh elemen masyarakat,” pungkasnya. (Dst).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait