SMP Negeri 4 Padangpanjang Bertekad Jadi Sekolah Literasi

  • Whatsapp
Kepala SMP Negeri 4 Padangpanjang Ermita S.Pd (tengah) bersama Wakil Kepala dan Pegiat Literasi Muhammad Subhan berfoto usai kegiatan sosialisasi GLS di sekolah itu..

PADANGPANJANG – Gerakan literasi semakin menggelora di Kota Serambi Mekah Padangpanjang, Sumatra Barat. Setelah terbentuknya Forum Pegiat Literasi, sejumlah sekolah di kota itu pun mempersiapkan diri menjadi Sekolah Literasi.

Salah satunya SMP Negeri 4 Padangpanjang. Sebagai langkah menuju Sekolah Literasi, sekolah yang dipimpin Ermita, S.Pd itu, melakukan sejumlah tahapan sebagai upaya membangun Gerakan Literasi Sekolah (GLS).

“Kami akan memulainya pelan-pelan, bertahap, dan hari ini kami lakukan sosialisasi kepada majelis guru,” ujar Ermita, Sabtu (3/6), di sela-sela diskusi dan sosialisasi GLS di SMP Negeri 4 Padangpanjang.

Turut diundang sebagai narasumber Muhammad Subhan, Koordinator Forum Pegiat Literasi Padangpanjang yang juga Ketum Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia.

Guru-guru dan tenaga kependidikan SMP Negeri 4 Padangpanjang yang mengikuti kegiatan itu tampak antusias. Awalnya guru menganggap literasi hanya urusan guru bahasa Indonesia.

“Literasi seharusnya menjadi tanggung jawab seluruh guru dan pintu masuk ke semua mata pelajaran,” ujar Muhammad Subhan yang baru-baru ini mewakili Sumatra Barat mengikuti Bimbingan Teknis Tenaga Literasi se-Indonesia di LPMP DKI Jakarta. Bimtek itu diadakan Pusat Pembinaan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud RI.

Dia menyebutkan, GLS merupakan kegiatan bersifat partisipatif dengan melibatkan warga sekolah. Warga sekolah tidak hanya guru, tetapi juga kepala sekolah, tenaga kependidikan, pengawas sekolah, komite sekolah, orang tua/wali murid, peserta didik, termasuk mengajak akademisi, penerbit, media massa, masyarakat, juga dunia usaha.

“Ini program pemerintah yang sangat bagus, dan selayaknya disambut warga sekolah dengan gembira,” kata penulis novel “Rumah di Tengah Sawah” itu.

Literasi akan menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik hingga mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat. Sekolah juga akan menjadi taman belajar yang asyik dan menyenangkan serta ramah anak.

“Buku juga akan mudah ditemui di sudut-sudut sekolah, tidak hanya tersimpan di rak-rak perpustakaan saja,” katanya.

Sebagai tindak lanjut kegiatan sosialisasi GLS itu, SMP Negeri 4 Padangpanjang akan membentuk Tenaga Literasi Sekolah (TLS). TLS ini akan membuat perencanaan, penilaian dan evaluasi.

Tahap awal dilakukan pembiasaan membaca buku 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai. Kemudian dibuat Pojok Baca di setiap kelas dan berlanjut ke pojok-pojok baca di lingkungan sekolah (taman, ruang tunggu, koridor, kantin, dan di tempat strategis lainnya). (*)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *