TULUNGAGUNG, beritalima.com- Puncak acara Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), SMPN 1 Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengadakan pagelaran dengan mengambil tema “Kearifan Lokal Dalam Topik Tari Reog Kendang Tulungagung” pada P5 di tahun ajaran 2022/2023.
Adapun rangkaian kegiatan yang meliputi, launching Kampung Numerasi SMPN 1 Kedungwaru, penandatanganan prasasti wahana outing class dan inovasi di bidang karakter.
Hadir dalam acara, H. Gatut Sunu Wibowo SE, Wakil Bupati Tulungagung, Ahmad Baharudin Wakil Ketua DPRD Tulungagung, Suprayitno Kabid Pembinaan SMPN, Muspika Kecamatan Kedungwaru, Komite SMPN 1, KS SMPN Se-Kecamatan Kedungwaru, Pengawas Sekolah, Pimpinan Sanggar, fasilitator dan Bapak/Ibu Guru, staff TU dan seluruh peserta tari Reog Kendang.
Dr. Hj. Sri Wahyuni, M. Pd, dalam sambutannya menyampaikan bahwa, P5 ini merupakan sebuah kegiatan kurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi karakter siswa dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan standard kompetensi yang merupakan lulusan beberapa dimensi.
Dipilihnya tari Reog Kendang ini, menurutnya, karena reog Kendang merupakan salah satu kesenian khas dari Kabupaten Tulungagung.
“Pagelaran ini, merupakan wujud proses dimana anak-anak dalam kegiatan evaluasi di semester II. Projek di semester I kemarin adalah kebanggaan kami yaitu, kewirausahaan batik ciprat khas Arsiduta,” ujar KS yang akrab disapa Bu Yun. Sabtu, ( 18/3/2023).
Diterangkan, kegiatan hari ini dimeriahkan oleh 108 penari Reog Kendang dengan fasilitator 10 orang dan menggunakan dana BOS tahun anggaran 2023.
“Hari ini, merupakan suatu bentuk pagelaran, pagelaran siswa ini adalah rangkaian kegiatan implementasi kurikulum merdeka pada program P5,” terangnya.
Lanjutnya, materi yang disampaikan dalam proses pembelajaran di kurikulum merdeka porsi mata pelajaran dikurangi 30% untuk P5.
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kegiatan tari Reog Kendang ada beberapa materi, mulai dari sejarah Reog Kendang, lalu sejarah Reog Kendang jadi Ikon Kabupaten Tulungagung, tata gerak, tata busana, dan tata musik.
“Hari ini, adalah puncak program dan proses pembelajarannya selama tiga Minggu, dan puncak evaluasi dalam bentuk pagelaran,” lanjut Bu Yun.
Lebih lanjut KS memaparkan, sebanyak 300 siswa klas VII mempunyai aktifitas masing-masing, terdiri dari, 100 siswa penampilan Reog tari dan 200 siswa sebagai komponen menyukseskan.
“Ada yang merias, ada yang menggunakan busana, dan pakai ikat. Jadi pagelaran ini betul-betul sebuah bentuk pendidikan karakter, mewujudkan gotong-royong, musyawarah dan kerjasama. Sehingga terwujudnya pagelaran Reog Kendang di SMPN 1 Kedungwaru,” paparnya.
Dikatakannya, arah dan sasaran program ini adalah pada pendidikan profil pelajar Pancasila. Salah satunya, pendidikan karakter, mencintai kearifan lokal dan budaya Kabupaten Tulungagung.
Jangan sampai mereka bertanya reog Kendang itu apa, sehingga ada pembelajaran reog Kendang ini. Dengan begini, mereka bangga terhadap Reog Kendang khas Tulungagung.
“Harapan kami, Dinas Pendidikan dan Pemerintah Daerah, dengan ikhtiar kami untuk mencintai budaya Kabupaten Tulungagung minimal difasilitasi dalam bentuk propaganda atau berbagai hal. Sehingga, apa yang kita lakukan itu ada nilai artinya,” tutupnya.
Sementara itu, Suprayitno Kabid Pembinaan SMPN Kabupaten Tulungagung mengatakan bahwa, kegiatan P5 ini merupakan produk kurikulum baru, kurikulum merdeka.
“Ini sangat memberikan warna baru, citra dari potensi anak didik bisa sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh anak didik di sekolah masing-masing,” kata Suprayitno.
Disampaikannya, kedepan masih banyak tema-tema lain yang bisa diangkat dan diperkenalkan. Hasil suatu produk dari siswa patut diapresiasi dan mendorong mereka untuk semangat.
“Dengan begini, nanti akan muncullah kompetensi-kompetensi baru dimana sekolah yang satu dengan lainnya memiliki nilai dan karakteristik yang berbeda. Ini yang menjadi kekuatan Kabupaten Tulungagung yang memiliki sejuta potensi siswa,” pungkasnya. (Dst).