MALANG, beritalima.com| Keluhan walimurid SMPN 1 Kromengan Kabupaten Malang, lantaran seragam sekolah yang sudah lunas terbayar. Namun hingga saat ini masih belum dibagikan menurut Kepala SMPN 1 Kromengan Ahmad Harnowo menyampaikan bahwa keterlambatan pembagian seragam memang dari dinas pendidikan (Disdik) Kabupaten Malang.
“Intruksi disdik seragam sekolah tidak boleh dibagikan, sebelum ada uji petik dari Kejaksaan, jadi kami tidak berani membagi sebelum ada perintah dari Disdik,” ungkap Harnowo dihubungi beritalima.com. Jum’at 26 Juli 2019.
Selain itu, menurutnya panitia SMPN 1 Kromengan menarik biaya seragam sekolah kepada setiap siswa, hanya dikenakan biaya Rp 500 ribu rupiah yang mendapatkan 3 setel seragam, satu berupa seragam olahraga, satu batik dan satu setel seragam putih putih, dan sisanya yang Rp 250 ribu untuk kebutuhan wali murid.
“Biaya Rp 500 ribu itu untuk seragam beserta atribut, topi, dasi, bet sekolah, dan seragam olahraga, kain batik, kain putih putih, bahkan bet pramuka, dan bet untuk seragam biru putih semua dari sekolah. Dan dari disdik kabupaten Malang, sekolah hanya menerima kain seragam pramuka satu setel dan Biru putih satu setel, sedangkan biaya tambahan seperti tabungan Rp 20 ribu, sumbangan komite, semuakalau ditotal bahkan semua malah Rp 750 ribu, bukan Rp 800 ribu,” paparnya.
Sementara itu menurut beberapa versi walimurid SMPN 1 Kromengan yang anaknya baru saja masuk di SMPN tersebut, sesuai hasil kesepakatan antara komite pada akhir rapat disampaikan bahwa uang seragam setiap siswa dikenakan biaya Rp 690 ribu untuk 4 setel seragam, Rp 80 ribu SPP, Rp 20 ribu untuk tabungan, Rp 30 ribu untuk sumbangan komite, dan total semua Rp 800 ribu.
“4 setel seragam yang dijanjikan sekolah sesuai kesepakatan adalah, olahraga kaos sudah jadi, batik, bawahan putih berupa kain ini sudah dibagikan setelah membayar Rp 800 ribu, pada saat membayar lunas seketika itu ada kwitansi, namun setelah mendapatkan dua setel. Olahraga dan kain batik, bawahan putih kwitansi diminta lagi sekolah. Dan saat ini tinggal 2 setel seragam yang belum dibagikan hingga saat ini. Padahal, kami walimurid sudah konsekuensi sesuai rapat, dan lunas membayar tapi kok sampai saat ini belum dibagikan seragamnya,” ungkap salah satu walimurid yang enggan namanya dimediakan dihubungi wartawan.
Sementara itu perlu diketahui bahwa dinas pendidikan (disdik) Kabupaten Malang tahun 2019, telah menganggarkan pengadaan kain seragam SMP senilai, Rp 3,6 M untuk satu setel pramuka dan seragam biru putih Rp 3,6 Milyar melalui lelang. Dan seragam tersebut hingga saat ini sudah dikirim ke sekolah sekolah di SMP se Kabupaten Malang. [Red]