SMPN 2 Sumobito Sekolah Penggerak Kembangkan Seni Karawitan dan Batik Bercorak Bunga Ruellia Ungu

  • Whatsapp

Jombang | beritalima.com – Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Sumobito lolos sebagai Sekolah Penggerak tahun 2023 setelah Kepala Sekolahnya melewati seleksi tahap I dilanjutkan tahap II simulasi dan wawancara baik daring maupun tatap muka.

SMPN 2 Sumobito dijelaskan Kepala Sekolah Drs. Bambang Djoko Soejono, M.Pd, telah menerapkan 5 hari sekolah berdasarkan Peraturan Bupati Jombang Nomor 83 Tahun 2023 Tanggal 17 Juli 2023 tentang Hari Kerja dan Jam Kerja Perangkat Daerah dan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 422.1/4112/415.16/2023 tanggal 21 Juli 2023 tentang Hari Sekolah dan Hari Kerja pada Satuan Pendidikan Lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang.

Dengan demikian ujarnya, jam pulang untuk siswa menyesuaikan yang semula pulang jam 14.00 WIB. setelah menerapkan 5 hari kerja maka jam pulangnya sampai pukul 15.00 WIB. “SMPN 2 Sumobito yang memiliki 21 rombel dari kelas 7 sampai kelas 9, untuk kelas 7 dan kelas 8 menggunakan kurikulum merdeka sedangkan untuk kelas 9 masih menerapkan kurikulum 2013 yang tertuang dalam KOSP dan KTSP,” jelas Bambang diterima beritalima.com, Rabu (23/8/2023)

Masih dijelaskan Kasek, sebagai sekolah penggerak untuk meningkatkan kwalitas dan kesiapan para pendidik di SMP Negeri 2 Sumobito melaksanakan beberapa kegiatan antara lain : IHT, FGD (Focus Group Discussions), Workshop dan studi literasi di beberapa sekolah yang sudah menjadi sekolah penggerak terlebih dahulu.

Lanjutnya, Moh.Woko S.Pd selaku Waka Kurikulum menyatakan bahwa kurikulum merdeka belajar merupakan penyederhanaan kurikulum, memberi ruang kreasi dan fleksibilitas satuan pendidikan dalam pengelolaan pembelajaran yang mengedepankan student well being.

“Sekolah yang mendapat julukan sebagai sekolah penggerak di SMPN 2 Sumobito, Nazula menerangkan bahwa selama menjadi sekolah penggerak masih perlu belajar dengan melihat program satu taken dari sekolah yang sudah ditetapkan menjadi sekolah penggerak sebelumnya,” tuturnya.

Namun terpenting bagi dia, menerapkan sekolah penggerak senantiasa harus melakukan perubahan dan perbaikan berkelanjutan. Setidaknya SMPN 2 Sumobito tuturnya, berani melakukan inovasi atau terobosan baru dan memanfaatkan teknologi informasi secara maksimal untuk meningkatkan layanan seluruh warga sekolah.

Lebih lanjut Nazula selaku Waka Bidang Kesiswaan menyatakan, masa pembelajaran sekolah selama 47 jam, selebihnya pembelajaran ekstra kulikuler selama 2 jam.

“Ada 10 program pendidikan ekstra kurikuler terdiri dari bidang seni ada seni batik, seni tari, seni karawitan, melukis, design grafis, sedangkan bidang olahraga antara lain Bola Voly sepak bola, karate, dan bidang keagamaan yaitu Al Banjari dan Qiro’ah dan pramuka sebagai kegiatan ekskul wajib,” terangnya.

Menarik disimak bahwa SMPN 2 Sumobito menurut Nazula yang didampingi Waka Kurikulum, mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler seni karawitan, yang konon kabarnya seni budaya asli Jawa yang dikesampingkan oleh generasi penerus.

“Anak – anak sulit untuk melestarikan nilai nilai budaya Indonesia, yang minat dalam seni Karawitan antara 5 – 10 anak dengan dipandu dua orang dari lulusan SMK 12 Jurusan Karawitan. Motivasi anak-anak dalam mengikuti Eskul Karawitan salah satunya mengikuti Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) pernah menjuarai Harapan III,” pungkasnya.

Jurnalis : Dedy Mulyadi

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait