SMPN 3 Surabaya, Hormat Menggunakan Tangan Kiri

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com – Sekolah adalah tempat untuk memberikan pendidikan dan pengetahuan, membentuk karakter kepribadian, sikap, serta keterampilan bagi para siswa dalam mengamalkan norma, nilai, serta ajaran agamanya, yang dilaksanakan melalui kurikulum mata pelajaran yang diajarkan supaya para siswa-siswinya berprestasi.

Seperti halnya pada sekolah SMPN 3 yang terletak di Jl. Praban no.3 Surabaya, banyak siswa-siswinya yang mempunyai prestasi yang gemilang. Dari beberapa acara perlombaan yang diadakan oleh pemerintah kota (Pemkot) Surabaya maupun diacara lomba lainnya, banyak siswa-siswinya yang berhasil meraih penghargaan dalam memenangkan perlombaan.

Seperti yang diungkapkan oleh Wakasek SMPN 3 Surabaya, Drs. Adji Suharko menuturkan bahwa memang murid-muridnya jika mengikuti suatu acara perlombaan atau kegiatan yang di adakan oleh Pemkot Surabaya jarang diperingkat rendah ,selalu di peringkat baik, setidaknya tidak mempermalukan SMPN 3.

“Seperti Minggu kemarin siswa-siswi SMPN 3 membawa 18 trofi juara umum lomba Pramuka, kalau di jumlahkan dalam satu tahun ini ada 131 siswa yang berprestasi. Karena setiap seminggu sekali siswa yang berprestasi akan mendapatkan reward (penghargaan) langsung dari Kepala Sekolah, pada hari Senin saat selesai upacara.” Ucap Wakasek pada awak media,Senin (23/1)

SMPN 3 Surabaya sendiri mempunyai slogan “SEKOLAH KEBANGSAAN MENCIPTAKAN PEMIMPIN MASA DEPAN”, Namun di balik slogan terdapat sebuah pemandangan yang aneh dari spanduk tersebut yang menunjukkan bentuk gambar ilustrasi paskibraka dengan sikap hormat kepada bendera merah putih dengan menggunakan tangan kiri. Bentuk sikap hormat tersebut sangat jelas suatu bentuk pelanggaran norma etika dalam menghormati bendera sang merah putih, gambar pemandangan tak lazim tersebut bisa dilihat pada tembok pagar sekolah sebelah kiri sebelum memasuki pintu gerbang SMPN 3.

“Kok aneh ya. bisa ada seruan bergambar posisi hormat dengan menggunakan tangan kiri ?? itu kan salah satu bentuk penghinaan terhadap negara, padahal sekolah SMPN 3 itu dikenal banyak mencetak murid berprestasi, Dinas Pendidikan harus memberikan teguran keras kepada kepala sekolahnya” ucap salah satu wali murid yang sedang mengantar putrinya saat awak media meminta komentarnya tentang gambar tersebut.

Wakasek bidang kesiswaan dan prasarana SMPN 3 Drs.Adji Suharko saat dikonfirmasi mengatakan terkait logo bergambar orang hormat dengan menggunakan tangan kiri itu, pihak sekolah sebenarnya sudah mengetahui namun rencana untuk mengganti masih terbentur oleh anggaran biaya operasional.

“Seruan yang berbunyi sekolah kebangsaan memimpin masa depan dengan gambar orang hormat menggunakan tangan kiri adalah pemberian dari wali murid, sudah hampir dua tahun logo gambar itu berdiri semenjak kepala sekolah menjabat dan juga untuk menghargai atas pemberian dari wali murid, karena logo beserta isi slogannya juga hasil desain dari wali murid.” Pungkasnya.

Namun hal yang berbeda justru diungkapkan oleh Kepala Sekolah SMPN 3 Surabaya Budi Hartono SH,Spd,MM,MSc, yang menjelaskan bahwa logo bergambar orang hormat pakai tangan kiri itu sebenarnya tidak masalah tergantung orang yang menilainya.

“Malah kemarin sempat ada kunjungan dari Menristekdikti (menteri riset, teknologi dan pendidikan tinggi), yang merupakan orangnya Presiden Jokowi ya tidak dipermasalahkan mas,” cetus kepala sekolah di ruangan dengan awak media yang meliput saat itu.

Beda pendapat dari dua pejabat sekolah SMPN 3 Surabaya dalam hal ini sungguh di sayangkan, padahal mereka adalah yang paling bertanggung jawab untuk mendidik generasi muda Bangsa Indonesia untuk menjadi mepimpin masa depan.

Bahkan perbuatan kurang terpuji sempat dilakukan oleh Budi Hartono Kepala Sekolah SMP 3 Surabaya yang mencoba untuk melakukan penyuapan dengan memberikan sejumlah uang kepada awak media saat melakukan konfirmasi terkait logo bergambar orang hormat dengan menggunakan tangan kiri agar tidak dimuat beritanya.

“Mas tolong bantu saya lha, saya dulu juga mantan wartawan pada tahun 90’an, saya juga tau lha maksud kalian saya sudah mengerti jadi mohon jangan diterbitkan berita berlogo hormat dengan tangan kiri itu biar nanti saya rubah,” ucap kepala sekolah SMP Negeri 3 Budi Harsono kepada wartawan. (di)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *