JAKARTA, beritalima.com –
TINGKAT kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Jokowi (Jokowi) terus menguat. Kesimpulan ini berdasarkan survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). 67 persen warga Indonesia menyatakan puas dengan kinerja Jokowi sementara hanya 30 persen warga yang menyatakan kurang/tidak puas.
“Sebagai perbandingan, pada Juli 2015, yang menyatakan puas dengan kinerja Jokowi baru mencapai 41 persen sementara yang menyatakan kurang/tidak puas mencapai 55 persen,” kata Sirojudin Abbas, Direktur Program SMRC, dalam presentasi survei nasional nasional SMRC di Jakarta, (24/7/2016).
Sejalan dengan itu, sambung Sirojudin, rakyat Indonesia terlihat optimistis dengan kepemimpinan Jokowi sebab warga semakin yakin akan kemampuan Jokowi memimpin Indonesia lebih baik mencapai 72 persen, sementara yang kurang/tidak yakin hanya mencapai 22 persen.
Sehingga dengan persepsi semacam itu, Menurut Sirojudin bisa dipahami bila rakyat Indonesia nampak optismistis dengan perjalanan bangsa di bawah Jokowi. Sekitar 76,5 persen warga menyatakan Indonesia bergerak ke arah jalan yang benar, sementara hanya 12,5 persen yang menyatakan ke arah jalan yang salah.
“Demikian pula 62,5 persen warga menyatakan puas dengan jalannya demokrasi, sementara yang menyatakan kurang/tidak puas hanya 29 persen,” imbuhnya.
Dari hasil Survei ini, kata Sirojudin, meski positif ada beberapa hal prioritas yang perlu segera diperbaiki pemerintah, “Pemerintah Jokowi harus memberi perhatian lebih besar terhadap upaya mengurangi pengangguran, mengurangi jumlah orang miskin, menyediakan lapangan kerja, serta dalam membuat harga-harga kebutuhan pokok yang terjangkau oleh warga pada umumnya,” katanya mengingatkan.
Sementara itu, dukungan masyarakat terhadap Jokowi semakin menguat sebagaimana terlihat dalam tingkat elektabilitasnya.
Ada indikasi kuat bahwa penguatan elektabilitas ini memiliki hubungan signifikan dengan tingginya kepuasan public atas kinerja Jokowi. Sirojudin memprediksi,
“Jika sebagian besar publik puas dengan kinerja Jokowi hingga menjelang hari pemilihan presiden 2019, maka Jokowi susah dibendung untuk kembali jadi presiden untuk periode kedua,” tutupnya.
Reporter: Pahala Simanjuntak