BANYUWANGI, beritalima.com – Soal pemukulan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah (Kasek) SMPN 1 Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur. Kepala Dinas Pendidik Kabupaten Banyuwangi mengaku sudah melakukan konfirmasi dan teguran.
“Kami sudah lakukan konfirmasi dan teguran agar aksi perundungan tidak terjadi lagi di sekolah,” kata Suratno, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi kepada wartawan melalui sambungan whatsapnya. Senin, (6/6/2022).
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi itu juga menyebut, apa yang dilakukan KS (Kepala Sekolah) menjadi bagian dari evaluasi kinerja yang bersangkutan.
“Apa yang dilakukan KS menjadi bagian evaluasi kinerja yang bersangkutan,” ujarnya.
Suratno menuturkan, Pemberian punishment seyogyanya bersifat edukatif, dan hindari berdampak luka hati pada siswa.
“Pemberian Punishment seyogyanya bersifat edukatif dan hindari berdampak luka hati pada siswa,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Kabar dugaan pemukulan terhadap siswa dilingkungan SMPN 1 Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur mencuat. Ironisnya pemukulan tersebut diduga dilakukan oleh Kepala Sekolah (Kasek) setempat.
“Kabarnya Kasek SMPN 1 Genteng, Banyuwangi beberapa hari yang lalu melakukan pemukulan terhadap siswa,” kata RP salah seorang walimurid kepada awak media. Minggu,(5/6/2022).
Menurut RP, Kasek tersebut tidak hanya memukul, namun iya juga menyuruh sang murid untuk menghapus tulisan dipapan dengan menggunakan pipinya.
“Selain memukul, Kasek tersebut juga memerintahkan kepada murid untuk menghapus tulisan dipapan nama dengan menggunakan pipinya,” ungkapnya.
Namun sayang atas kejadian ini, Kasek SMPN 1 Genteng, Banyuwangi enggan berkomentar. Pertanyaan wartawan melalui sambungan whatsapnya dibaca saja namun tidak ia balas.
Atas kejadian ini sebagian masyarakat berharap agar aparat penegak hukum turun tangan guna menyelidiki kejadian yang telah mencoreng nama pendidikan di Kabupaten Banyuwangi (bi)