Jakarta — Ketua Poksi VII Fraksi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu mengaku tidak yakin terbakarnya kilang minyak Pertamina Cilacap akibat sambaran petir.
”Kalau petir itu bisa terjadi kapan saja. Tapi dengan kemampuan teknologi sekarang, harusnya pengamanan bisa jauh lebih baik. Apalagi kejadian serupa sudah seringkali terjadi. Masa iya sih tidak ada perbaikan samasekali, ”kata Adian dalam keterangan persnya di gedung DPR, senin (15/11/2021).
Mantan aktivis 98 itu menduga memang tidak ada upaya untuk memperbaiki pengamanan kilang minyak agar tidak terjadi kejadian yang sama.
”Buktinya kan berkali-kali, ”katanya.. Selama. 2008 hingga kini sudah ada 17 kali kebakaran kilang minya. Tiga kali dalam tahun 2021 dua diantaranya terjadi di kilang minyak Cilacap.
Begitu juga kalau kejadian itu dikatakan human error. Sebab di setiap kilang minyak itu ada lima level pengamanan. Karena kilang minyak masuk kategori objek vital negara. Sehingga pengamanannya luar biasa. Baik pengamaman dari sabotase maupun alam.
”Nah kalau begitu, apa mungkin disambar petir? Belum tentu. Bisa jadi ada faktor laim, ”katanya.
Bisa saja ada sabotase dari orang atau kelompok tertentu yang mencari keuntungan dari kejadian seperti ini. Bisa mafia migas, bisa juga orang-orang lain yang bekepentingan untuk membuat instabilitas. Karena bahan bakar minyak ini kan komponen penting buat industri, buat kehidupan manusia.
Makanya, lanjut Adian, agar tidak terjadi spekulasi di masyatakat, saling tuduh dan sebagainya, harus dilalukan investigasi secara menyeluruh.
Yang diinvestigasi, lanjut Adian, bukan cuma dilapangan tapi jiga seluruh kelengkapan pengamanan, jadwalnha, nama nama karyawan agau orang yang bekerja disitu. Bila perlu dicari tahu latar belakang mereka..
Adian juga minta Pertamina bertindak tegas, siapa yang harus bertanggungjawab terhadap keamanan seleuruh kilang. Bisa jadi Direktur Kilang.
Yang perlu ditanyakan apakah pertamina dan kementerian BUMN melihat peristiwa ini sepele atau tidak. ”kita akanblihat nanti apalah ada tindakan terhadap mereka yg harus bertanggungjawab, ”kata Adian. (ar)
