Serdang Bedagai
Beritalima- Kasus mencuatnya Monografi atau Peta Desa,dimana disinyalir akibat permainan oknum BPMPD Sergai berinisial (SR)untuk memasukkan anggaran Monografi tersebut ke Proposal setiap Desa sebanyak 25-50 Desa se Kabupaten Serdang Bedagai,sebesar Rp 15 juta/Desa dari Dana Desa dari anggaran APBN TA.2015 .
Namun berdasarkan dari keterangan Insfektorat hanya 13 desa aja yang di lakukan pengutipan monografi tersebut masih dalam pemeriksaan.Hal ini dikatakan Kepala Badan Insfektorat Serdang Bedagai Sefrinal kepada Beritalima melalui Via Telepon.Kamis[11/8] mengatakan”itu sudah lagi di periksa oleh tim kita untuk melakukan pemeriksaan”Katanya
Namun ketika disinggung pengutipan secara paksa oleh ke setiap desa sebanyak 25-50 desa,Kaban Insfektorat juga mengatakan “ Tidak ada sebanyak itu hanya 13 Desa aja yang sudah membeli monografi tersebut bukan selebihnya,dan kita belum tahu kali,yang tahu kali itu hanya Saragih,dia yang tahu semuanya”
Dan kita ditanyak Beritalima siapa Saragih,Infektorat mengatakan, nanti ajalah lah ,kita belum tahu kali nanti kita cek tim kita untuk di lapangan. Hal ini Kaban Insfektorat Yang terlihat menutupi nama oknum bernama Saragih.”Ucapnya
Ketika hal ini pengakuan beberapa kepala desa yang di paksakan oleh oknum BPMPD sergai untuk pembelian monografi tersebut sebesar Rp 15 juta/desa yang tidak sesuai dengan anggarannya ,Kaban Infektorat langsung berkilah”oohh ,,, saya belum tahu itu semua,nanti aja ya karna saya lagi di jakarta ,Pungkasnya.
Hal ini Seperti di beritakan sebelumnya kepada Beritalima salah satu sumber yang enggan di sebut namanya di awak media mengatakan “Berdasarkan data dan temuan pihak kami,anggaran monografi atau Peta Desa tersebut dimasukkan kedalam masing-masing Proposal Desa sebanyak Rp 15 juta guna nantinya masuk kedalam Program Kerja Dana Desa dari Anggaran APBN TA.2015,kepada setiap Desa sekabupaten Serdang Bedagai sekitar 237 Desa”,ucap Sumber kepada Beritalima,Selasa(9/8)dirampah.
Hal ini tak berjalan lama,lanjut Sumber berdasarkan data baru berjalan sekitar 25-50 Desa yang sudah melaksanakan monografi ini,tercatat ada 13 Desa di kecamatan Dolok Masihul,kecamatan Serbajadi dan Tanjung Beringin dan selanjutnya ,diduga akibat banyaknya sorotan dari berbagai pihak untuk “meraup dana ADD” begitu besar,padahal berlandaskan Peta Desa sebesar satu lembar Triplek tersebut sehingga menimbulkan dugaan manipulasi atau mark up. Kita belum tau apakah ada kerjasama BPMPD Sergai dengan salah satu CV.Tridis dari Medan untuk pengerjaan proyek ini,sebab baru 25-50 Desa yang berjalan tetapi sekarang sudah “mandeg atau dihentikan ”di Minta Kejaksaan Negeri Serdang Bedagai diTangani Kasus ini” pungkas Sumber di Rampah.
Lebih heranya lagi Kata sumber”di beberapa desa ada yang mengaku di paksakan oleh oknum BPMPD sergai untuk mengambil monografi yang di wajibkan untuk mengambil monografi tersebut dengan senilai Rp 15 juta perdesa oleh oknum BPMPD.”Ujarnya(su/s.i)
Photo:Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa[BPMPD]dan Kantor Insfektorat Kabupaten Serdang Bedagai,Kamis[11/8].[su/s.i]