JAKARTA, Beritalima.com– Pernyataan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01 Ma’ruf Amin yang mengaku terpaksa menjadi saksi memberatkan terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam kasus penodaan agama jelang Pilkada serentak dua tahun silam masih menjadi sorotan banyak pihak.
Berbagai komentar bermunculan dari sikap politis Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) nonaktif tersebut. Malah ada yang menyebut statemen Ma’ruf bisa menyeretnya ke ranah hukum karena dinilai telah memberikan keterangan di bawah tekanan.
Mantan Staf Khusus Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Muhammad Said Didu mengaku tidak heran dengan sikap mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu yang berkilah layaknya politisi tulen.
Menurut Said Didu, dirinya sudah kenal lama dengan sosok Ma’ruf. Bahkan jauh sebelum menjadi cawapres mendampingi petahana Joko Widodo (Jokowi).
“Saya sudah kenal sejak 1993. Saya tidak terlalu kaget atas perubahan dari beliau, karena sejak saya kenal beliau ketika bersama menunaikan ibadah Haji 1993, beliau adalah politisi,” kata Said Didu dalam cuitan akun Twitter miliknya, Sabtu (5/1).
Ada yang menduga termasuk dari kubu sebelah bahwa pernyataan Ma’ruf Amin tersebut untuk merebut hati pendukung Ahok atau yang sering dikenal dengan Ahoker. Bila Ahoker ini memilih pasangan nomor urut 01 pada pilpres nanti, itu bakal menambah perolehan suara petahana. (akhir)