JAKARTA, Beritalima.com– Kabar PSSI akan lakukan naturalisasi lima remaja asal Brasil menjadi isu hangat olahraga Indonesia belakangan ini. Akibatnya, pro kontra pun menyeruak di media.
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti yang juga mantan pengurus PSSI mengingatkan induk organisasi sepakbola di tanah air itu, naturalisasi insisiatif PSSI harus ada relevansinya. Nasionalisme itu sekarang sudah bergaul dengan humanisme.
“Naturalisasi bukan lagi soal halal atau haram di olahraga sehingga seharusnya tidak menjadi kontroversi. Hanya, memang harus ada relevansinya. Artinya naturalisasi yang datang dari inisiatif federasi, hanya relevan jika pemain tersebut ada hubungan sejarah atau darah keturunan,” ungkap LaNyalla.
Lain halnya, jika inisiatif itu datang dari individu pemain. Tidak perlu dipersoalkan relevansinya. Jadi, PSSI harus mendengar pendapat publik. “Sebab, yang saya dengar, lima pemain muda asal Brazil yang sekarang dititipkan untuk main di sejumlah klub di Indonesia, itu inisiatif PSSI. Maka, wajib mempertimbangkan faktor relevansi tadi,” kata dia.
Jika mengacu FIFA Eligibility Rules di pasal 7, lima pemain ini memang tidak memenuhi salah satu dari empat syarat relevansi naturalisasi: yakni, pemain lahir di negara bersangkutan, atau salah satu orang tua mereka atau kakek/nenek sang pemain lahir di negara itu dan atau pemain telah menetap di negara tersebut lima tahun, terhitung saat usianya mencapai 18 tahun. (akhir)