JAKARTA, Beritalima.com– Wabah virus Corona (Covid-19) yang menjalar dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China sudah menjadi pandemik dan sudah membuat keresahan masyarakat dunia. Bahkan laporan Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Covid-19 sudah menyerang 165 negara di dunia, termasuk Indonesia.
Salah satu strategi Pemerintah Indonesia menangani pandemik Covid-19 ini membentuk gugus percepatan penanganan Covid-19 berbasis komunitas yang diketuai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Munardo. Gugus ini mensinergikan Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, Polri dengan melibatkan swasta, lembaga sosial dan Perguruan Tinggi (PT).
Jokowi mengaku, pemerintah sudah berkomunikasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan berkonsultasi kepada ahli kesehatan untuk menangani wabah ini. Juga disampaikan dengan kondisi ini, saatnya kita bekerja, belajar dan ibadah dari rumah. Ini saatnya bekerja bersama-sama, tolong menolong dan bersatu padu.
Wakil rakyat dari Dapil X Provinsi Jawa Timur, Dyah Roro Esti Widya Putri mengatakan, gotong royong ini tidak hanya tugas pemerintah beserta jajarannya saja, melainkan seluruh masyarakat Indonesia yakni dengan cara mematuhi dan mengikuti arahan yang diberikan pemerintah, salah satunya adalah dengan social distancing.
“Social distancing atau Work From Home (WFH) bertujuan memperlambat proses penularan virus corona ini secara meluas sehingga kapasitas rumah sakit, tenaga medis cukup dan penangannya optimal,” ungkap politisi muda Partai Golkar ini di Jakarta, Kamis (19/3).
Anggota Komisi VII DPR RI ini menekankan pentingnya social distancing buat golongan milenial karena Covid-19 bersifat asymptomatic atau tidak menunjukkan gejala pada sebagian besar milenial justru berbahaya karena tidak terdeteksi. Karena itu, diharapkan kaum milenial untuk sadar dan waspada bahwa dirinya berpotensi sebagai pembawa virus.
Berdasarkan data, kasus Covid-19 di Korea Selatan tes dilakukan kepada seluruh warganya dan menunjukkan 29,9 persen positif Corona adalah dari kalangan usia 20-29 tahun. Padahal mereka tak merasakan gejala. “Saya himbau masyarakat untuk tidak panik. Namun, harus tetap proaktif apabila merasa memiliki gejala-gejala Covid-19. Sebaiknya segera huhungi layanan kesehatan yang diberikan pemerintah dan melakukan isolasi, bukan langsung mendatangi rumah sakit.”
Soalnya, bila langsung menuju Rumah Sakit bisa menimbulkan kepanikan dan bila positif juga bisa menularkan ke orang lain saat perjalanan menuju rumah sakit. “Selain membudayakan hidup sehat, perlu juga meningkatkan tingkat higienitas dengan rajin mencuci tangan dan menjaga kebersihan lingkungan,” demikian Dyah Roro Esti Widya Putri. (akhir)