Jakarta – Kasus penggandaan uang yang dilakukan Dimas Kanjeng Taat Pribadi menimbulkan polemik di masyarakat. Pro dan kontra dari berbagai kalangan bermunculan. Salah satunya dari Ki Kusumo.
Dalam kacamata Konsultan Supranatural ternama ini, ritual penggandaan uang sejatinya memang ada. “Di dunia ini selalu ada hitam dan putih, laki-laki dan wanita, siang dan malam. Penggandaan uang ada apa nggak sebenarnya, saya jawab ada. Tapi kita harus kritis, kalau ada yang asli pasti ada yang palsu. Nah yang palsu itu meniru yang asli. Kalau orang yang asli bisa menggandakan uang tidak akan berteriak-teriak memiliki kemampuan tersebut,” ujar Ki Kusumo saat dihubungi Minggu (2/10) malam.
Dalam kasus Dimas Kanjeng, aktor sekaligus produser ini melihat ada yang tidak beres. “Kalau saya melihatnya ini jalurnya penipuan. Dia (Dimas Kanjeng) memberikan harapan kepada orang lain dengan angka yang fantastis sehingga mempengaruhi target untuk ikut lagi, lagi, dan lagi,” sambungnya.
Ki Kusumo menambahkan, orang yang bisa menggandakan uang harusnya punya energi penggandaan uang. “Bicara dunia spiritual, ada namanya energi. Itu pasti. Saya lihat dari foto atau video dia, dia hanya punya energi keilmuan, bukan energi penggandaan uang,” urainya.
Karenanya, Ki Kusumo menyebut Dimas Kanjeng telah berbohong. “Nggak ada energi tadi. Itu murni penipuan,” tambahnya.
Umumnya penipuan dengan berkedok bisa menggandakan uang akan menyasar pada orang yang imannya tipis dan tidak puas terhadap sesuatu. “Dengan kondisi seperti itu, rasa kritisnya jadi hilang. Pertimbangan secara otak, diiyakan aja. Apapun yang diminta pelaku akan diberikan,” sambung Ki Kusumo lagi.
Sementara itu, soal tumpukan uang Dimas Kanjeng yang tersebar di berbagai media sosial, Ki Kusumo punya pendapat tersendiri. Menurutnya, uang-uang tersebut murni berasal dari alam manusia, bukan dari dimensi lain. Ki Kusumo menjelaskan, uang yang didapat dari penggandaan harusnya memiliki energi khusus.
“Kalau penggandaan uang, itu harus ada energi, dari alam mana masuk alam kita, dari dimensi mana ke dimensi kita. Dalam konteks itu ada energi pengantar,” tegasnya.
Ki Kusumo meyakini uang Dimas Kanjeng berasal dari alam manusia. “Ada gambaran, sebulan ada 30 hari. Sehari 24 jam. Jadi ada proses. Mendapatkan sesuatu ada perjalanannya. Tidak ada yang instan meski ada yang cepat, ada yang lama, proses tetap ada. Kalau kita bicara spiritual, uang tersebut masih dalam tanda kutip. Jadi apapun itu, uang yang ada bukan dari dimenis gaib, tapi murni dari alam kita,” pungkasnya.
(Noer)