Soal Vaksin Sinovac, Lucy: Pertimbangan Medis Jangan Campur Baurkan Dengan Bisnis

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Wakil rakyat dari Dapil I Provinsi Jawa Timur di komisi yang membidangi kesehatan dan tenaga kerja, Lucy Kurniasari mempertanyakan keberadaan 1,2 juta dosis vaksin Sinovac yang sampai di Jakarta, Minggu (6/12) malam.

Soalnya, kata anggota Komisi IX DPR RI tersebut kepada Beritalima.com, Senin (7/12) malam, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) belum pernah menyetujui vaksin Corona buatan Sinovac produksi perusahaan negara ‘Tirai Bambu’ itu.

Bahkan, kata Ning Suroboyo 1986 tersebut, vaksin buatan Sinovac yang diujicoba di Bandung hingga sekarang juga belum diketahui bagaimana hasilnya.

Karena itu, vaksin buatan Sinovac di Indonesia belum lolos uji klinis di BPOM sehingga vaksin tersebut seharusnya belum boleh diperbanyak.

Jadi, kedatangan vaksin Corona buatan Sinovac dalam jumlah banyak tidak sesuai dengan mekanisme digunakannya vaksin tersebut. Karena itu, vaksin tersebut seharusnya belum boleh diperbanyak dan digunakan.

Mekanisme tersebut harusnya dilalui agar vaksin Corona buatan Sinovac dapat dipertanggungjawabkan secara medis.

Saya berharap, kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Surabaya ini, persoalan vaksin corona yang akan digunakan di Indonesia semata atas pertimbangan medis. Jangan campur baurkan dengan pertimbangan bisnis.

“Jangan sampai penggunaan vaksin corona berdampak negatif terhadap anak bangsa. Tugas kita bersama adalah menjaga keselamatan anak bangsa, termasuk dalam bidang kesehatan,” demikian Lucy Kurniasari. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait