JAKARTA, beritalima.com – Imam Setiadi, dari LDN Ernst Peradi, Semarang, merasa bangga DPN Peradi pimpinan Prof. Dr. Fauzi Yusuf Hasibuan, SH., bisa membentuk turnamen sepak bola dalam memperebutkan Peradi CUP pada Soccer Seven 7’S 2017 yang diikuti 17 tim dari seluruh advokat seluruh Indonesia di GOR Soemantri, Kuningan Jakarta Selatan, Jum’at 20 Oktober 2017. Menurutnya dengan terbentuknya turnamen itu dapat mengakomodir advokat pecinta bola.
“Saya sangat gembira menyambut gembira turnamen sepak bola yang sifatnya nasional. Apalagi kita dari Semarang. Dari Semarang membawa dua tim yakni dari LDN Ernst dan dari DPC Peradi Semarang,” tandas Imam dari LDN Ernst Peradi Semarang.
Lebih lanjut dikatakan Imam, dalam partisipasi ini, sifatnya hanya hobi dari pecinta sepak bola dan bisa mengakomodir pecinta sepak bola untuk memperebutkan piala Peradi Cup. Lanjut Imam, ditambahkan Panitia Maddenrio T. Siagian bahwa turnamen sepak bola untuk para lawyer yang tergabung dalam Peradi pimpinan Fauzi Yusuf Hasibuan dapat mempertemukan advokat selain berisaturahmi di pengadilan.
“Peradi FC yang sudah dibentuk ada even nasional, asia dan dunia. Ini even sekaligus mencari bibit – bibit. Dan bisa membedakan mana pemain sepak bola dengan yang hobi. Mencari bibit dapat dilihat skillnya sedangkan yang hanya dapat bermain tiap minggu,” jelasnya.
Sambung Ketua Pantia Soccer Seven 7’S 2017 James Purba dalam mencari bibit perlu tahapan – tahapan. Namun menurut James sifatnya fleksibel dan tidak harus menekankan harus mencari bibit sepak bola, itu pun kalau ada karena sesungguhnya hanya berprofesi sebagai advokat dan tidak fokus dalam pencarian bibit sepak bola.
Hal lain dijelaskan Ketua Umum DPN Peradi Fauzi Yusuf Hasibuan, terhadap turnament sepak bola yang telah dibentuk sekaligus menampung advokat yang memiliki bakat persepakbolaan, Soccer atau bola kaki. Turnamen ini menurutnya tidak hanya mencari bibit yang berprestasi akan tetapi menjalin komunikasi yang sehat.
Agenda ini diharapkan Fauzi dapat dilaksankan tiap tahun dan dapat menstimulasi kawan – kawan yang memiliki prestasi. Lebih lanjut soal pembagian waktu, Fauzi menerangkan bahwa even ini dimanage oleh orang per orang. Dimana orang tersebut sebagai profesi advokat harus mencantumkan kepentingan pribadinya untuk olah raga.
“Ini juga sudah menjadi keharusan sebagai profesi advokat harus tercipta tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat. Sekalipun sama – sama penting dalam memenuhi dalam memenuhi panggilan. Harus mengorbankan salah satu, karena tugasnya profesi, olah raga harus ditinggalkan dan mementingkan kuasa,” jelasnya. dedy mulyadi