Songsong Tahun Baru 2023, Ketua MUI Sukolilo serukan pentingnya Persatuan ditahun politik

  • Whatsapp

SURABAYA | beritalima.com – Seiring perjalalan waktu dari hari ke hari tidak terasa sudah masuk dipenghujung tahun 2023. Dalam rangka menghadapi tahun Baru Masehi Majelis Ulama Indonesia (MUI ) Kec. Sukolilo mengadakan kegiatan Khatmil Qur’an dan Doa Bersama Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatam ( Forkopimka) seperti Danramil, Polsek, Camat, Lurah dan Ketua LKMK se Kecamatan Sukolilo Jumat, 30 Desember 2022.

Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Pendopo Kecamatan Sukolilo yang di prakarsai oleh MUI Kota Surabaya, serentak seluruh Kecamatan se Kota Surabaya dengan mengangkat tema” Malam Khotmil Quran dan Doa Bersama dalam rangka Menyikapi Musibah dan menyongsong Tahun Baru 2023”.

Jahuri Sugianto,MSi selaku Sekeretaris Kecamatan Sukolilo dalam sambutannya mengatakan bahwa dirinya sangat berharap dari kegiatan Khatmil Quran dan doa bersama ini bisa menjadi wasilah di tahun 2023 kedepan lebih baik lagi dari tahun yang kemarin.

Sementara itu Ketua Umum MUI Kec Sukolilo, Ust. Dr. Mukhrojin mengatakan pentingnya Persatuan Umat dalam menghadapi Tahun 2023, menurutnya ditahun 2023 akan ada tahun politik dan umat mudah di adu domba, karenanya dalam menghadapi itu pengasuh Pesantren Bismar Almustaqim ini menguraikan filosofi persatuan dalam lima jari, ada jari jempol, telunjuk, tengah, manis dan kelingking yang mempunyai arti filosofi sendiri sendiri diantaranya:
Jari Jempol : atau ibu jari merupakan simbol pemimpin atau pejabat. Ibu jari merupakan yang utama dan induk dari keempat jari lainya, kenapa ini identik dengan simbol pemimpin atau pejabat? Karena ibu jari biasanya identik dengan persetujuan, kebagusan, dan sifat sifat baik, bukankah pemimpin itu tugasya pengambilan keputusan? , pemimpin juga merupakan patron, dimana apa yang biasanya dianggap baik oleh pemimpin, jug diikuti oleh rakyatnya? Coba angkat jempol untuk menyatakan rasa setuju, maka keempat jari yang lain pasti menunduk. Ungkapnya.

Selanjutnya jari Telunjuk, jari telunjuk ini simbol orang kaya, atau DPR, DPRD, atau LKMK jika di Kelurahan, sebab budaya orang kaya atau Legeslatif biasanya menunjuk, membuat undang undang atau peraturan, jika butuh apa apa orang kaya biasanya tinggal tunjuk karena dia punya kekuatan atau harta. Bahkan dengan harta yang dia miliki dia bisa mengatur keputusan seorang pemimpin untuk setuju atau tidak setuju suatu masalah, ini bisa kita lihat kalau kita menunjuk, sekarang coba tunjuk sesuatu, ketika sedang menunjuk, ibu jari menekan ketiga jari lainya untuk tunduk. Ungkapnya.

Selanjutnya Jari Tengah : jari tengah merupakan simbol seseorang yang bijak dan orang berilmu, seperti kiai, pendeta,. Jari tengah merupakan jari yang paling tinggi diantara jari yang lain, akan tetapi setiap kali kita akan makan menggunakan tangan, atau mengambil suatu barang, secara otomatis jari tengah akan menarik menjadi sejajar dengan empat jari lainya, itu perlambang ulama atau pemuka agama kalau bekerja akan sejajar dengan masyarakat lainya. Ungkap Dosen Untag Surabaya ini

Selanjutnya Jari Manis: ini simbol remaja, dimana segala sesuatunya tidak lepas dari unsur manis” ada senyum manis, wajah manis,suara manis, dan segala yang manis , manis, sekali lagi coba kita liat pernah coba mengangkat janji manis? Bisakah dia dengan sempurna berdiri? Ternyata sulit bukan,? Itulah ibarat remaja , pada masa itu para remaja merasa sudah mandiri, tidak mau diatur, maunya bebas, lepas tanpa aturan, padahal sesungguhnya dia memerlukan topangan dari guru atau orang tua.

Selanjutnya yang terakhir Jari kelingking : ini jari terkecil dalam susunan lima jari kita, ini adalah simbol kaum perempuan, mohon maaf bukan bermaksud menyinggung atau merendahkan, karena ini hanya sekedar simbol, kelingking ini kecil, mungil tapi “ fungsional”, justru karena kecilnya, dia bisa melakukan banyak hal yag tidak bisa dilakukan oleh keempat jari yang lain. Biarpun kecil , kelingking ini “menangan” . coba ingat ketika kita suit, kelingking bertemu ibu jari maka yang menang kelingking”, itu merupakan simbol penguasa saja bisa bertekuk lutut dan kalah dengan wanita.
Menurut Ust Dr. Mukhrojin Kalau semua unsur jari ini bisa bersatu, maka pekerjaan apapun akan mudah dikerjakan, Dari sekedar bersalaman, menulis, menggaruk, membelai, memijat, memukul, mengangkat sesuatu, menggenggam, melempar, semuanya jadi terasa sangat mudah bila kelima jari ini bersatu, begitu juga di tahun 2023 mendatang, Harapan Ketua MUI Sukolilo ini bisa Bersatu sehingga dapat mewujidkan wilayah yang baldatun Thayibatun warobbun ghofur, Wilayah yang aman damai penuh ampunan dan ridho dari Allah Swt Amin” Pungkasnya mengakhiri.

Kegiatan Khatmil Quran dan Doa bersama ini dimulai dengan Khataman Alquran Mulai Juz 1 sampai Juz 30 yang dipimpin oleh Kh. Muhammad Iskak Ketua MWC NU Sukolilo dilanjutkan Acara Istighotsah yang di pandu oleh Ust Muhammad Yusuf Selaku Sekum MUI Sukolilo, dengan acara pembacaan ayat suci Al-Qur’an , Sambutan dari bapak Camat kemudian ada Tausiah dari Ketua Majelis Ulama Indonesia Kec. Sukolilo, dan dilanjutkan dengan membaca Istighotsah yang dipimpin Oleh KH. Rais Naim dan diakhiri dengan Doa yang dipimpin dari Perwakilan Tokoh NU, Muhammadiyah, dan LDII.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait