Malangkota, beritalimacom— Akibat konflik angkutan online dan angkot di Kota Malang, Jawa Timur, melakukan aksi mogok mulai hari senin kemarin hingga hari ini belum beroperasi, hal itu membuat beberapa Institusi hingga relawan secara otomatis membantu para penumpang yang terlantar, bahkan kendaraan dinas Makorem 083 tetap standby melayani warga Malang untuk beraktifitas.
Sudah empat hari lamanya angkutan umum di Kota Malang berhenti beroperasi. Polemik yang terjadi terkait dengan keinginan para sopir angkutan masih belum menghasilkan kata sepakat dengan pihak pemerintah kota Malang. Untuk mencegah dampak terkait dengan aksi mereka tersebut, Muspida Kota Malang menyediakan sarana angkutan bagi warga masyarakat
3 (tiga) buah truk beserta sopirnya yang semestinya digunakan dalam menunjang operasional Korem 083 sejak Senin kemarin beralih fungsi sebagai moda transportasi umum. Hal ini sebagai upaya untuk memberikan kelancaran warga dalam kebutuhan sarana angkutan.
Sersan Dua Jayadi salah satu sopir yang sehari-hari berdinas di Makorem ini mengatakan bahwa ia mulai standby pada pukul 06.00 Wib hingga malam hari bersama dua rekannya sesama prajurit yang mendapatkan tugas untuk mengangkut warga masyarakat yang hendak beraktifitas. Empat lokasi menjadi titik penjemputan sekaligus tujuan tugas mereka seperti di Terminal Gadang, Terminal Arjosari, Terminal Landungsari dan Stasiun Kota Baru. Patut diacungi jempol terkait amanah yang mereka emban. Bagaimana tidak, ketika standby menanti warga yang ingin diangkut, mereka harus rela tidak mandi sejak pagi hingga malam.
Menghadapi situasi seperti itu tentu saja kesempatan untuk sekedar mandi saja sulit mereka dapatkan. Warga yang beraktifitas tentunya ingin segera sampai ditujuan. Rasa penat dan payah tentunya mereka rasakan saat melintasi jalanan beraspal dengan cuaca panas sepanjang hari namun kepatuhan terhadap perintah pimpinan memberikan kekuatan tersendiri bagi para prajurit ini. Meskipun harus naik mobil truk, warga merasa tidak khawatir karena kebutuhan angkutan tetap terlayani dan terlebih lagi bahwa penyediaan sarana angkutan ini tidak dipungut biaya apapun alias gratis.
Untuk diketahui bahwa lokasi didepan stasiun Kota Baru menjadi semacam “terminal baru” bagi kendaraan yang digunakan mengangkut warga akibat mogoknya moda transportasi umum di Kota Malang. Tiga terminal utama di Malang seperti Gadang, Arjosari dan Landungsari menjadi lokasi penjemputan sekaligus tujuan kendaraan-kendaraan Makorem 083 namun dialihkan pada kendaraan yang standby di stasiun Kota baru tersebut.
Selain kendaraan dari korem sendiri juga nampak mobil-mobil dinas dari Pemkot Kota Malang, DPRD, Kepolisian dan lainnya. Sementara itu angkutan umum Mikrolet hanya berjajar ditepian sepanjang jalan depan stasiun tanpa menunjukkan aktifitasnya. Beberapa tulisan curahan hati para sopir mikrolet juga Nampak terpasang dikaca belakang mobilnya. Sejauh ini, kondisinya masih terkendali tanpa ada gangguan atau aksi-aksi yang mengganggu kenyamanan warga terkait aksi mogok para sopir angkutan kota ini. (Penrm)