JAKARTA, Beritalima.com– Kedamaian yang selama ini menjadi ciri khas masyarakat Indonesia beberapa tahun belakangan ini, seringkali terusik hanya disebabkan perbedaan pandangan politik, kepentingan pribadi atau kelompok dan perbedaan kepercayaan.
Hal tersebut dilontarkan anggota MPR RI dari Dapil I Provinsi Jawa Timur, Lucy Kurniasari dalam Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dihadapan ratusan pemuka masyarakat dan pemuda yang digelar di Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (26/5) pagi.
Namun, papar Lucy, saat Ramadhan yang baru kita lalui, hal tersebut tidak terlihat. Masyarakat kita malah tampak bersatu dalam berbagai aktivitas yang mencairkan perbedaan tersebut.
Menurut anggota Komisi IX DPR RI yang membidangi kesehatan dan tenaga kerja tersebut, Ramadhan kali ini justeru terlihat suka cita dari berbagai golongan masyarakat dimana mereka saling membantu, memberi, dan bersedekah kepada kelompok masyarakat yang membutuhkan.
Jadi, tambah Lucy, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Surabaya tersebut, Ramadhan kali ini terlihat anak bangsa hidup rukun dan sepertinya tidak mengenal perbedaan.
Semua berlomba menabur kebaikan, mulai dari pembagian sembako hingga takjil gratis oleh umat Islam maupun umat agama lain. Itu tampak terjadi di mana-mana, terutama menjelang buka puasa.
Ning Suroboyo 1986 tersebut memberi contoh, kegiatan para pemuda lintas agama di Kabupaten Jombang, Jawa Timur membagikan takjil bagi pengendara yang melintas di salah satu jalan di daerah itu.
Contah lain, ungkap perempuan berhijab ini, pemuda-pemudi umat Hindu di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara juga membagikan takjil kepada umat Islam yang hendak berbuka puasa. Dua contoh tersebut, merupakan wujud dari tolong menolong sesama anak bangsa yang sudah menjadi kebiasaan sehari-hari nenek moyang kita.
Perilaku saling membantu tersebut perlu dilestarikan dengan cara menanamkannya kepada anak cucuk kita mulai dari usia dini. “Perilaku saling membantu tersebut termasuk nilai gotong royong. Ini salah satu nilai penting yang secara tersirat termaktub dalam ideologi Pancasila,” ungkap Lucy.
Gotong royong, jelas politisi senior Partai Demokrat ini, berupa perilaku saling tolong menolong, bahu membahu dan peduli kepada sesama tanpa memandang ras, agama dan status sosial.
“Perilaku berbagi takjil itu pada khakekatnya sudah termasuk dalam nilai gotong royong. Nilai-nilai ini diharapkan tidak hanya diterapkan di bulan Ramadhan, tetapi juga setiap saat sebagai bentuk pengamalan kita pada Pancasila,” demikian Lucy Kurniasari. (akhir)