Sosialisasi Integrasi Kampung KB di Desa Dermojayan

  • Whatsapp

BLITAR, beritalia.com –  Untuk menyadarkan masyarakat dalam menyukseskan program keluarga berencana (KB), anggota Komisi IX DPR RI Ir H Rizki Sadig dan BKKBN Jatim terus menyosialisasikan integrasi kampung KB.
Upaya penyebarluasan informasi ini dilaksanakan terus-menerus dari kecamatan satu ke wilayah lainnya di eks Karesidenan Kediri. Senin malam (14/11/2016) sosialisasi dilaksanakan di Desa Dermojayan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.
Dalam kegiatan ini, BKKBN Jatim juga memberikan bantuan secara simbolis dan melakukan penandatangan prasasti terkait kegiatan KB ini. Langkah tersebut dilakukan agar warga selalu ingat dengan program KB yang digalakkan pemerintah.
Kepala BPPKB Kabupaten Blitar Wahid Rosidi mengatakan, dulu di zaman Orde Baru banyak negara luar yang belajar KB ke Indonesia. Tapi sekarang Indonesia jauh tertinggal dari negara lain soal KB. Padahal KB sangat besar manfaatnya untuk kesejahteraan masyarakat dan pembangunan negara.
“Mulailah  ber-KB dari sekarang. Manfaatnya yang merasakan bukan kita, tapi anak cucu kita. Perlu diketahui, Indonesia itu penduduknya besar tapi hasil pertaniannya tidak mencukupi. Akhirnya kita impor makanan dari luar,” kata Wahid.
Yang kedua, menurut Wahid, orang Indonesia itu tidak pintar dan kualitasnya masih di bawah rata-rata dibandingkan warga negara lain. ”Dari segi kedisiplinan, kita masih kalah dari negara luar. Contoh aja pas ada lampu merah. Warga kita banyak yang nerobos. Kalau di negara lain, nggak. Contohnya Jepang tdak ada seperti itu. Oleh karena itu penduduk Indonesia harus dikurangi,” paparnya.
Kepala Sub Bidang Advokasi dan KIE BKKBN Provinsi Jatim Sukamto menjelaskan kepada peserta tentang apa itu kampung KB. “Kampung KB adalah satuan wilayah setingkat RW, dusun, atau setara yang memiliki kriteria tertentu. Di situ ada keterpaduan program kependudukan, keluarga berencana, pembangunan keluarga dan pembangunan sektor terkait yang dilaksanakan secara sistemik dan sistematis,” ungkapnya.
Dijelaskan, kampung KB dibentuk sebagai salah satu upaya penguatan program  Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat. Kampung KB memberdayakan dan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memperoleh pelayanan total program KB sehingga dapat mewujudkan keluarga yang berkualitas.
“Di kampung KB ini masyarakat bisa berkonsultasi tentang KB. Perlu diketahui KB itu ada banyak jenis, ada pil, kondom, suntik, implant, lalu AKDR. Lalu ada lagi MOP dan MOW kalau sudah tak ingin hamil lagi,” jelasnya.  (AS)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *