JAKARTA, beritalima.com – Sosialisasi empat komitmen kebangsaan, selama tiga hari sejak tanggal 18 – 20 Agustus 2016 di Rumah Fatmawati, Kota Bengkulu diikuti kurang lebih 150 orang. Sosialisasi itu dipelopori Anggota Komite I DPD RI, H. Ahmad Kanedi, Senator asal Provinsi Bengkulu kepada masyarakat adat, tokoh agama, para pemuda yang tergabung dalam organisasi PPM , termasuk dari dunia pendidikan untuk guru-guru.
Ia yang biasa dipanggil akrab Bang Ken, menekankan kepada kelompok-kelompok masyarakat secara umum di Provinsi Bengkulu ke dunia pendidikan yang dipusatkan di rumah pahlawan Fatmawati untuk mendiskusikan tentang empat komitmen kebangsaan, yang diantaranya adalah UUD 1945, Pancasila, NKRI, dan lebih kearifan lokal yang bernuansa Bhinneka Tunggal Ika.
“Alhamdulillah respon dari ratusan masyarakat termasuk dunia pendidikan, kepemudaan dari sosial budaya adat, perlu dikembangkan karena empat komitmen kebangsaan itu menjdi satu kesatuan dalam suasana kebatinan,” tandas Bang Ken kepada beritalima.com, Senin t22/8/2016) di kantor DPD RI.
Lebih lanjut ditegaskan Bang Ken, inti dari sosialisasi tersebut adalah ingin membangun karakter bangsa, ingin membangun spirit nasionalisme kebangsaan, dan ingin membangun sudut pandang yang sama untuk Indonesia ke depan. Namun dari pertemuan itu katanya, ada suasana kebatinan karena mengingat pengaruh luar yang luar biasa, jangan sampai kehilangan identitas diri. Dan juga jangan sampai kehilangan sentuhan ke – Indonesiaan karena suasana kebatinan sangat jelas.
“Saya Indonesia, saya punya dasar hukum UUD 1945, saya NKRI, kita punya karakter, kita punya keanekaragaman budaya hingga menjadi satu kesatuan,” jelas Bang Ken.
Dengan demikian dituturkan Senator asal Bengkulu bagaimana Pancasila itu dapat dihayati dari sila kesatu sampai sila kelima hingga menjadi suasana kebatinan individu. Lalu mengenai kemajemukan Indonesia, Bang Ken yang putra daerah asli Bengkulu menandaskan bahwa Indonesia harus ditanamkan saling menghargai hingga menjadi kebanggaan kekayaan bangsa Indonesia.
“Selain membangun karakter kebangsaaan, salah satunya adalah masalah pembangunan Bengkulu agar lebih dipercepat. Dan bagaimana membangun generasi ke depan, itu yang perlu kita soroti, karena bagaimanapun Bengkulu adalah bagian dari Indonesia. Generasinya harus dipersiapkan untuk melanjutkan mengisi dan juga nantinya membuat daerah itu lebih bagus untuk Indonesia,” tegasnya. dedy mulyadi