TRENGGALEK, beritalima.com
Guna membiasakan budaya beramal dan peduli kepada sesama, Kasatlantas Polres Trenggalek galakan program ‘Takir Mantap’ dilingkup satuan fungsinya.
Ada beberapa poin yang ingin di capai dalam program sosial ini, diantaranya khusus bagi internal anggota Satlantas agar tidak pelit ketika mendapatkan rezeki lebih.
“Jadi dengan program ini, saya ingin membiasakan kepada diri pribadi dan anggota untuk secara kesadaran mandiri mau menyisihkan sebagian rizky guna membantu orang lain,” kata Kasatlantas Polres Trenggalek, AKP Imam Mustolih kepada beritalima.com saat diwawancarai terkait program baru tersebut diruang Pojok Lantas, Senin (23/11/2020).
Menurut lulusan Akpol 2008 ini, kata ‘Takir’ sendiri berasal dari idiom Jawa yang bermakna umum “nata” karo “mikir” (menata dan berpikir). Artinya, di dalam kehidupan ini manusia haruslah senantiasa mempertimbangkan dan menata setiap langkahnya.
“Apapun itu, tetap melalui pemikiran yang tenang, seksama, mendalam dan selalu penuh kehati-hatian agar mendapatkan hasil yang terbaik,” sambung dia.
Sedangkan untuk program ‘Takir Mantap’, lanjut Imam, secara substansial merupakan kegiatan penggalangan dana sukarela dari anggota Satlantas untuk mendukung kegiatan – kegiatan sosial yang sudah rutin dilaksanakan oleh Satlantas Polres Trenggalek. Karena bersifat sukarela maka besaran dana bagi anggota yang berkeinginan menyisihkan sebagian rizkinya tidak ditentukan dan tidak ada keharusan ataupun diwajibkannya.
“Kegiatan ini (Takir Mantap) untuk pemanfaatan dananya bersifat sistematis, transparan dan akuntabel agar tidak ada prasangka antar anggota,” ujar mantan Paurproduk Subbid Paminal Polda Jatim itu.
Ditandaskannya, untuk tujuan dari program ‘Takir Mantap’ tersebut sebenarnya lebih kepada pembiasaan diri terutama masing-masing individu untuk menumbuhkan jiwa sosial dan rasa kebersamaan baik kepada sesama anggota Polri maupun warga disekitar nya, “ada legasi kepedulian terhadap sesama anggota Polri khususnya anggota Satlantas Polres Trenggalek juga terhadap perikehidupan sosial masyarakat di Kabupaten Trenggalek,” pungkas Imam. (her)
