Spirit Bersama Melangkah Meraih Kemenangan di Bulan Penuh Berkah

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com – Jelang buka puasa bersama yang diselenggarakan Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (DPN PERADI), hadir Ketua Umum dan Sekjen DPN PERADI, Fauzi Yusuf Hasibuan dan Thomas P. Tampubolon. Diikuti para Wakil Ketua Umum, Wakil Sekjen, Pusat Bantuan Hukum dan Pengawas Peradi beserta anggota Peradi dari seluruh DPC.

Tema buka puasa bersama yang diselenggarakan DPN PERADI, adalah menyangkut masalah Spirit Ramadhan, “Melangkah Bersama Meraih Kemenangan di Bulan Penuh Berkah”. Oleh karena itu dikatakan Riri Purbasari Dewi, SH., Ketua Panitia Penyelenggara Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama PERADI, Jum’at (17/5/2019) di Ruang Cengkeh 1 Ballroom, Hotel Menara Peninsula, Jakarta Barat. Selain meraih kemenangan di bulan penuh berkah tersebut, perlu adanya kebersamaan.

“Buka Puasa bersama di bulan suci Ramadhan tidaklah lengkap bila tidak melakukan ibadah sholat magrib berjamaah sebagai bagian dari rangkaian acara sesuai tema, maka doa dan harapan kami, acara ini menghadirkan rasa kebersamaan diantara kita semua yang berada dalam satu wadah PERHIMPUNAN ADVOKAT INDONESIA untuk menuju kemenangan yaitu Peradi yang solid dan semakin berjaya,” pungkasnya.

Lebih lanjut Ketua Umum DPN PERADI, Dr. H. Fauzie Yusuf Hasibuan, SH usai shalat Magrib setelah berbuka puasa, ia mengambil kesan yang bertemakan Spirit Ramadhan, melangkah bersama meraih kemenangan di bulan penuh berkah. Dalam pernyataannya menyatakan bahwa kemenangan itu meraih sebuah yang bisa dinikmati oleh masyarakat di dalam tingkat profesi advokat adalah sebuah kejujuran.

“Terbiasa berbicara yang jujur, terbiasa jalan yang jujur, terbiasa melakukan ilustrasi yang jujur sehingga kejujuran itu apa yang dilakukan pada diri sendiri dan lainnya juga jika mendampingi klainnya,” tandasnya kepada beritalima.com.

Masih diungkapkan Ketum DPN PERADI, dikaitkan dengan kemenangan itu, kembali pada khitoh perjuangan profesi yaitu pada sebuah kejujuran profesi. Kendati bulan puasa ini bersamaan dengan pasca pesta demokrasi yang berbeda dengan pesta demokrasi sebelum sebelumnya, akunya merasa tidak terganggu karena demokrasi bagian dari bangsa Indonesia sendiri.

Dengan demikian dijelaskan Fauzie, agar demokrasi tidak tercemar maka menjaga proses demokratisasi yang menjadikan negara ini semakin kuat dan tumbuh berkembang sehingga rakyatnya menjadi makmur. Dengan begitu diharapkan tidak menggembosi dan mengharapkan kejujuran di dalam makna hasil pemilu juga, harus pemilu yang jujur dan bersih sehingga dalam sistem ketatanegaran menjadi bersih.

Hal lain sependapat seperti yang disampaikan Prof. Dr. Komaruddin Hidayat bahwa bangsa Indonesia ini kultur korup, dimana – mana pasti dilakukan kecurangan disana dan disini, namun kecurangan itu harus dilakukan kearifan, tidak hanya kecurangan itu mengorbankan kepentingan negara.

“Saya setuju dengan kedaulatan rakyat dipertahankan namun kedaulatan itu harus ada aspek kejujuran, aspek kejujuran bisa dipertahankan maka semua faktor faktor yang melakukan ketidak jujuran itu akan mendapat sebuah akibat agar tidak bisa masuk lagi dalam sistem ketatanegaraan,” tandasnya.

Namun ditambahkan Fauzie, dalam situasi ramadhan yang bersamaan dengan situng hasil pemungutan suara yang tinggal seminggu lagi dilakukan oleh KPU, harapannya bisa menjaga ukhuwah Islamiyah. ddm

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *