SURABAYA, Beritalima.com|
Maraknya kasus bunuh diri yang dilakukan oleh kaum Milenia ini, menimbulkan keprihatinan yang mendalam bagi anggota DPRD provinsi Jatim Dr Sri Untari MAP.
Menurut ketua umum DPP Dekopin tersebut faktor utama yang mempengaruhi para milenia mengambil jalan pintas ini adalah lingkungan pergaulan dan kondisi keluarga.
“Spiritualitas dan faktor pendidikan memegang peranan yang sangat penting bagi tumbuh kembang kepribadian seseorang.
Jadi kalau saya melihat fenomena itu yang pertama sangat prihatin bahwa anak-anak SMP cekak (pendek) pikirannya, sehingga putusan akhirnya selalu bunuh diri. Saya bisa tinjau dari dua sisi, yang pertama adalah sisi spiritualitas di mana saya pernah menjalani seusia seperti itu, tetapi ada faktor-faktor di mana lingkungan kita yang membentuk itu secara spiritual, kalau sore ngaji, kalau pulang sekolah diminta untuk tidur sebentar sama orang tua saya, sebelum malam belajar. Saya sebut anak jaman saya itu anak anak jaman tunas kelapa, sangat kuat. Jadi buah kelapa itu jatuh dari ketinggian 20 meter dia tidak akan pecah, kenapa karena dia tebal, penuh dengan perlindungan,” tutur ketua fraksi PDI-P DPRD provinsi Jatim ini
Ketua umum Koperasi SBW (Setia Bhakti Wanita) ini menekankan anak sekarang di analogikan dengan buah strawberry, berdempet dengan temannya begitu saja sudah bergesek dan kemudian penyok, enggak bisa dimakan. Itu sangat tepat perumpamaan dari seorang profesor.
“Maka yang harus dilakukan orang tua adalah memberikan spiritnya berupa spiritualitas, agama apapun, dekatkan diri dengan Tuhan. Yang kedua pendidikan dari orang tuanya. Orang tua juga harus punya bekal untuk mendidik anak-anak, dengan memberikan perhatian dan kasih sayang, contoh yang baik. Orang tua juga harus bisa mendengarkan anaknya bicara, menjadi teman curhat, sehingga anak-anak pada masa labil seperti ini, tidak merasa sendirian. Ada orang-orang yang masih menyayangi dan membutuhkan dirinya. Peran guru juga sangat penting, karena sebagian besar waktu anak-anak itu berada di sekolah. Jadi seorang guru juga harus bisa menjadi teman bagi anak didiknya. Kalau anak-anak ini merasa aman, nyaman, bahagia dan merasakan kasih sayang orang-orang yang berada di dekatnya, dia tidak akan merasakan bahwa menghadapi suatu masalah itu berat,” pungkas anggota komisi E DPRD provinsi Jatim ini.(Yul)