SURABAYA, beritalima.com | Roadshow Surabaya Smart City (SSC) Tahun 2022 kali ini digelar di RW 04 Kelurahan Pagesangan, Kecamatan Jambangan, Kota Surabaya. Pada gelaran roadshow ketiga itu, diikuti oleh 8 kecamatan di Kota Pahlawan. Diantaranya, Kecamatan Wonokromo, Dukuh Pakis, Karangpilang, Wiyung, Jambangan, Wonocolo, Sawahan dan Gayungan Kota Surabaya.
Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberikan piagam penghargaan kepada 3 kecamatan yang berhasil menjuarai lomba yel-yel. Yakni, kegiatan yang digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya. Juara pertama diraih oleh Kecamatan Wonokromo, juara kedua oleh Kecamatan Dukuh Pakis, dan juara ketiga oleh Kecamatan Karangpilang.
Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, bahwa filosofi SSC adalah cara setiap RW di Kota Pahlawan untuk menjaga keguyuban dan kerukunan agar menghasilkan kegiatan perekonomian di wilayah tersebut. Sebab, hal itu akan menunjang Smart Society di Kota Surabaya. Dimana, akan terintegrasi dengan Smart Environment, Smart Economy, Smart Health, Smart Society, dan Smart Technology.
“Alhamdulilah kalau dilihat hari ini, setiap wilayah memiliki UMKM dan beberapa sudah masuk SKG (Surabaya Kriya Gallery). Ini sangat luar biasa, berarti ini bisa menarik tenaga kerja (lapangan pekerjaan). Bagaimana dengan SSC ini ada Smart Society, satu tetangga dengan tetangga lainnya memiliki jiwa sosial untuk saling membantu dan menguatkan, itu yang saya harapkan,” kata Wali Kota Eri Cahyadi, Kamis (15/12/2022).
Tak hanya itu saja, ia mengaku jika pada perhelatan SSC Tahun 2022 ini terdapat RW yang tidak lolos dalam tahapan 75 besar. Tetapi RW tersebut menjadi salah satu juara dalam Program Kampung Iklim (Proklim) yang digelar oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
“Setelah SSC kemarin tidak mendapat juara, tetapi mendapatkan Proklim (juara). Ternyata, mereka tetap menjaga sustainable itu berkelanjutan terus. Ini yang saya bangga betul dengan warga Surabaya, sambil saya berharap semua wilayah RW bisa seperti Proklim dan SSC. Kalau itu semua terwujud maka guyub rukun pasti terbentuk di Surabaya,” ungkap dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, para peserta SSC Tahun 2022 telah menunjukkan keunggulan kampungnya sesuai dengan kategori penilain yang berkaitan dengan lingkungan, ekonomi kerakyatan melalui UMKM, kesehatan lingkungan, keberlanjutan, dan kampung wisata dengan mengusung tema SSC Tahun 2022. Yaitu, ekonomi kerakyatan berbasis lingkungan.
Sedangkan untuk pemanfaatan lahan kosong, kedepan diharapkan bisa dimanfaatkan oleh warga setempat. Seperti di kawasan Kecamatan Jambangan Kota Surabaya yang memiliki fasilitas umum (fasum) di pemukiman warga maupun di bantaran sungai, telah dimanfaatkan untuk ketahanan pangan.
“Bisa difasilitasi, intinya fasilitas harus dimanfaatkan. Mereka berpartisipasi sendiri, tetapi kita hubungkan dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya. Contoh kawasan Gayungan, mereka minta untuk (dibuatkan) program padat karya (kebun) bunga, ya kita latih. Kalau memang mereka butuh padat karya cabai dan sebagainya kita (bantu) sambungkan ke DKPP,” pungkasnya. (*)