Pamekasan, beritalima.com- Pertandingan Madura United vs Mitra Kukar di Stadion Pamekasan berakhir imbang Skor (2-2), Atau lebih di kenal dengan sebutan Stadion Gelora Ratu Pamelingan. yang mana Dari beberapa kalangan pengamat kebijakan Publik di Pamekasan khusunya Seporter merasa kecewa. hal ini kekecawaannya terkait dengan lapangan yang di Duga belum terselesaikan oleh Pihak pengelola, baik Pemerintah ataupun teknisi yang menanganinya. Oleh karenanya Stadion tersebut yang di banggakan oleh Masyarakat Pamekasan masih ada sekitar di luar lapangan sebagian Stadion dalam keadaan becek (tidak sempurna). Jum’at 28/4/2017
” seharusnya dari pihak pengelola harus menyelesaikan pekerjaan tersebut, Karena Pemerintah atau pihak pengelola telah berjanji akan memperbaiki dan memperindah Stadion Gelora Ratu Pamelingan,” ungkap Nuruz selaku Seporter.
” Sudah lebih dua bulan saya mengkritisi terkait kondisi lapangan Gelora Ratu Pamelingan Pamekasan, bahkan akhir-akhir ini saya sangat sering mengkritisi pihak Dinas terkait, guna untuk memperbaiki dan membantu Pemkab agar terlepas dari teguran PSSI seperti bulan-bulan kemarin, namun sampai saat ini masih belum ada perbaikan secara maksimal yang dilakukan oleh pengelola stadion,” Tegas Ach. Fauzi selaku Aktivis di Pamekasan kepada Beritalima.com. jum’at.(28/04)
” yang menjadi sorotan PSSI antara lain terkait lapangan yang tidak rata saat dosorot oleh shot TV. pagar yang sangat besar tinggi yang terditeksi akan seringnya terjadi cos terhadap penonton, kurangnya mobil ambulan dan mobil damkar yang tersedia dilapangan dll. yang lebih miris sampai saat ini kondisi di depan stadion SGRP tepatnya di depan pintu masuk pemain dan LOC di genangi oleh air, sehingga menampakkan pemandangan tak sedap. membuat penonton banyak yang mengeluh, dan saya khawatirkan SGRP tidak lagi mendapatkan jatah pertandingan sebagai tuan rumah lagi, dikarenakan kena LOSE atau sanksi dari PSSI,” keluhnya Ach.Fauzi pada waktu di SGRP.
Luthfiadi menambahkan ” kondisi lapangan baik diluar atau didalam sampai saat ini belum steril, sehingga terkesan dipaksakan. Dan juga diduga ada pemangkasan anggaran terhadap sarana dan prasarana bangunan, terindikasi tidak memenuhi spek,” Tandasnya.
” Perlu di pertanyakan secara tegas dan ketransparansiannya kepada pihak pengelola SGRP ini, karna saya lihat kondisi pagar sangat tipis dan sudah mengarat. padahal masih seumur jagung atau baru, dan pintu di bawah tribun ekonomi sudah rusak, dan tidak dapat digunakan. jadi saya berharap bagaimanapun saya meminta kepada Pemkab untuk segera memperbaiki dan cepat menyelesaikan pekerjaan tersebut, karena kalau dihitung mulai peresmian sampai pertandingan saat ini, PAD terhadap Pemkab yang sudah masuk sangat luar biasa, baik dari porporasi, Pajak dan sewa lapangan dan lain-lain. jadi sangat miris ketika pihak Pemkab mengatakan belum ada dana untuk perbaikan atau perawatan,” Tutup Lutfiadi pada waktu memberikan keterangan kepada beritalima.com
Hingga berita ini di turunkan, kami masih belum bisa mengklarifikasi Pihak- Pihak terkait, atas dugaan termaktup.
Reporter : Andy.k