Startup Rintisan Alumni Unair Berpartisipasi dalam MSIB Batch 4

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com|
PT Lentera Alam Nusantara menjadi salah satu mitra perusahaan yang bergabung dalam program Magang Bersertifikat dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch 4 di bawah Kemdikbud Ristek. Startup yang bergerak di bidang pengolahan, pencucian, dan budidaya burung sarang walet itu didirikan oleh alumni Universitas Airlangga (Unair).

Salah satunya, Muhammad Fairuzzuddin Zuhair, yang kini menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO).

Menurut penuturan Fairuz, partisipasi PT Lentera Alam Nusantara dalam Kampus Merdeka bermula dari kebutuhan perusahaan untuk menambah tim baru. Maka dibentuk Lentera Internship Development Program (LIDP) yang membuka peluang bagi mahasiswa magang agar terlibat langsung dalam proses bisnis tersebut.

“Kebetulan tahun 2023 kita fokus merilis produk baru di bidang fast-moving consumer goods berupa minuman sarang burung walet atau Nest One dan aplikasi Edu-Agri. Sehingga kita juga perlu tim untuk membantu persiapan proyek ini,” kata Fairuz.

Mengenal Lentera Internship Development Program
Alumnus Fakultas Sains dan Teknologi itu menyebut LIDP menerima 63 mahasiswa yang berasal dari 17 universitas di Indonesia. Mereka menjalani program magang secara luring yang terlaksana pada 20 Februari hingga 30 Juni 2023.

Mahasiswa magang ini menempati 13 posisi yang terbagi dalam tiga lokasi berbeda. Di antaranya kantor pusat di Jalan Gubeng Kertajaya 5D Nomor 20, Gedung Inkubator Bisnis Unair, dan Matra Co-Working Space.

Ia juga mengatakan LIDP mengusung pembelajaran berbasis minat, bakat, dan kemampuan peserta magang. Selain itu, sambungnya, setiap mahasiswa didampingi oleh mentor perusahaan selama periode magang berakhir.

“Sistem pembelajarannya adalah mentoring sesuai posisi dan job description masing-masing. Seluruh proses belajar ini diikuti tahap praktik, evaluasi, dan perbaikan,” jelas Fairuz.

Tantangan dan Harapan
Perdana mengikuti program MSIB, Fairuz mengaku perusahaannya mengalami kendala terkait konversi Satuan Kredit Semester (SKS) dan transfer ilmu.

“Memang mahasiswa magang ini rata-rata semester empat sampai enam jadi kita harus sedikit menurunkan ritme dan memberikan fokus khusus untuk mengawal mereka,” terangnya.

Ia berharap, pengalaman magang di LIDP memberikan ilmu yang aplikatif bagi mahasiswa. Mengingat tren terkini, magang menjadi bekal mahasiswa ketika nanti memasuki dunia kerja.

“Selain mindset profesional yang mumpuni, kita juga menerapkan pentingnya jiwa kewirausahaan. Sehingga mahasiswa yang magang di tempat kami, InsyaAllah siap untuk merintis usaha di kemudian hari,” pungkas Fairuz. (Yul)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait