Makassar,- Sebagai Certified Financial Planner, Stella Matitaputty Sitanala sarankan masyarakat kelola Tunjangan Hari Raya (THR) dengan Jurus HAATA. Hal ini disarankannya, mengingat memasuki waktu-waktu penerimaan THR menjelang hari raya Idul Fitri.
” Ditengah tantangan ekonomi global, yang turut berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia, maka pengelolaan keuangan termasuk Tunjangan Hari Raya menjadi bagian penting dalam mengelola keuangan pribadi dan keluarga. Nah, biar THR tahun ini aman untuk memenuhi kebutuhan dan juga keinginan di hari raya, ayoooo, terapkan jurus HAATA untuk pengelolaan THR mu,” ajaknya, yang tertuang dalam rilis yang diterima media ini, Kamis (20/03/2025).
Dijelaskan lebih lanjut, jurus HAATA kepanjangan dari jurus ALAY, ABAI dan AWAS. Pertama, ALAY (Aku LAngsung YOLO). YOLO adalah Bahasa gaul generasi kini yang merupakan singkatan dari ‘You Only Live Once’ yang berarti ‘Kamu hanya hidup sekali’. Hal ini memberikan dorongan yang kuat bagi seseorang untuk dapat menikmati hidup, mencoba berbagai hal baru, tanpa perlu kuatir terhadap apapun.
Dirinya menilai, gaya hidup YOLO sangat identik dengan boros ,cenderung berlebihan pada seseorang yang kadang tak mampu menguasai diri, terhadap berbagai keinginan yang muncul, baik karena faktor internal seperti senang dipuji, butuh validasi orang lain, takut dibilang ketinggalan zaman, kuper alias kurang pergaulan, hingga faktor eksternal seperti pengaruh komunitas tertentu atau lingkungan sekitar.
” Dalam mengelola THR, gaya hidup YOLO ini perlu dipertimbangkan, bukan berarti setiap orang tidak boleh menikmati hidup yang hanya sekali, namun lebih kepada pertimbangan akan prioritas kebutuhan. Memenuhi kebutuhan utama, di hari raya adalah hal utama, setelah itu keinginan, jika masih tersedia dana dari THR tersebut. Apalagi jika THR dibayarkan jauh sebelum hari raya tiba, maka jangan ikutan ALAY, utamakan selalu kebutuhan dari pada keinginan,” imbaunya.
Kedua, ABAI (Asal Belanja dan Asal Investasi). Diartikan, Belanja dan Investasi adalah dua hal yang melekat pada diri seseorang ketika memiliki uang. Memperoleh THR sebagai pendapatan tambahan, diharapkan dapat dibelanjakan dan diinvestasikan untuk sesuatu yang penting dan bermanfaat. Di era digitalisasi, berbelanja dan berinvestasi semakin mudah, karena dapat dilakukan secara online, praktis,hemat waktu, tersedia pilihan produk yang beragam, dengan metode pembayaran yang lebih fleksibel.
Namun, sebutnya, ingat jangan ABAI! Pastikan bahwa barang yang dibeli sesuai dengan kebutuhan dan atau keinginan, serta memiliki kualitas yang dapat memberi nilai tambah di hari raya. Selain itu jika THR ingin digunakan untuk berinvestasi, maka pastikan investasi tersebut diatur dan diawasi oleh regulator, sehingga aman, ada kepastian imbal hasil yang sesuai dengan rencana keuangan di masa depan. Hal lain yang dapat dilakukan dengan THR, adalah membayar hutang dan menjalankan kewajiban agama yang sering disebut orang investasi akhirat, alias berbagi kepada sesama yang membutuhkan, seperti Infak, Sedekah dan Zakat bagi umat Islam.
” Bagi yang beragama lain berbagi kasih dengan THR yang diterima kepada mereka yang kurang beruntung dalam hidup, adalah bagian dari menjadi manfaat bagi sesama, karena itu jadikan THR sebagai kesempatan berinvestasi tidak hanya di dunia namun juga diakhirat. Ingat orang yang ABAI akan cenderung menuai penyesalan atas kecerobohan dan kesalahan yang dilakukan,” sarannya.
Ketiga, AWAS (selAlu WASpada ). Memenfaatkan THR dengan membuat pertimbangan sebelum mengambil keputusan keuangan, memiliki banyak manfaat, karena kita tidak hanya terhindar dari gaya hidup boros namun juga berbagai modus penawaran investasi illegal termasuk modus kejahatan keuangan yang kini marak terjadi. Pemanfaatn THR dengan SELALU WASPADA dalam mempertimbangkan resiko, termasuk resiko pengeluaran berlebihan saat hari raya adalah hal yang wajar. Seseorang yang belajar dari pengeluaran di tahun sebelumnya, akan mampu mengelola THR sehingga kebutuhan hari raya tercukupi.
Karena ini zamannya efisiensi, ajaknya lagi, maka pemanfaatan THR dengan pendekatan efisiensi dapat diterapkan seperti, memanfaatkan fasilitas mudik gartis yang disediakan lembaga atau instansi tertentu, membeli barang diskon atau harga special jelang hari raya dan berbagai penawaran khusus lainnya, baik untuk belanja maupun investasi dapat menjadi pilihan yang bijak. Di sisi lain jangan lupa, untuk selalu waspada terhadap diskon, kemudahan jasa dan layanan, mudik gratis, bagi-bagi THR ratusan juta rupiah dengan berbagai syarat, hingga ucapan selamat hari raya, yang sering menjadi modus kejahatan keuangan.
” Jadilah smart people dalam penggunaan smart phone yang sering dipakai untuk berkomunikasi, melakukan transaksi keuangan, belanja online, berinvestasi dan sebagainya. Ingat dengan SELALU WASPADA dompet atau kantong akan ada dalam kondisi aman saat hari raya,” ungkap Srikandi pesisir Maluku yang sekarang berkiprah di Makassar tersebut. (ulin)




