Steven Johnson’s Syndrome ?

  • Whatsapp

Oleh :
DR. dr, Robert Arjuna FEAS *
Suatu sore dipraktekku didatangi seorang laki setengah usia badan melepuh penuh dangan ruam seluruh tubuh katanya minum obat dari seorang dokter dengan 21 macam obat, karena keracunan oobat dan tubuh timbul allergi. Keadaan inimkerap kita jumpai dalam kehidupan sehari hari……..Dalam menjalani profesi dunia kedokteran kasus ini sering kami ketemukan, yang membuat kami binggung adalah penyakit ini sering disalah diagnosa dianggap infeksi virus al penyakit campak anak anak, akhirnya penderita diobati semakin tak karuan. Kondisi si sakit bertambah parah.

Sindrom Stevens Johnson adalah kelainan kulit dan selaput lendir yang langka dan serius. Biasanya ini terjadi sebagai reaksi terhadap pengobatan yang dimulai dengan gejala seperti flu, diikuti dengan ruam menyakitkan yang menyebar dan melepuh. Sindrom Stevens-Johnson adalah reaksi alergi yang ditandai dengan ruam dan lepuhan di kulit, lapisan bola mata, rongga mulut, dubur, kelamin. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius bila tidak segera ditangani.Sindrom Stevens-Johnson terjadi akibat reaksi hipersensitivitas tubuh terhadap obat atau infeksi.

Penyakit ini merupakan kondisi gawat darurat yang harus mendapatkan penanganan dan rawat inap di rumah sakit.Bila menemui keadaaan tubuh penderita dimana seluruh kulit penderita melepuh dan ada caira kuning dibawah kulit bentuk seprti cacar air, bibir pecah, muka seperti terbakar Penyakit ini dikenal sebagai Steven Johnson Syndrome atau Toxic Epidermal Necrolysis dalam bahasa awan keracunan obat m3nimbulkan reaksi allergi.

GEJALA UMUM STEVEN JOHNSON’S SYNDROME
1. Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya karena baru menjalani transplantasi organ, efek samping kemoterapi, menderita HIV/AIDS, atau penyakit autoimun
2. Demam hingga 38oC atau lebih
3. Tubuh terasa lelah
4. Perih di mulut dan tenggorokan
5. Mata terasa panas
6. Batuk
7. Nyeri sendi
8. Sakit kepala
9. Luka lepuh di kulit, terutama di hidung, mata, mulut, dan kelamin
10. Ruam kemerahan atau keunguan yang menyebar luas
11. Kulit mengelupas beberapa hari setelah luka lepuh terbentuk
12. Rasa perih yang menyebar di kulit

Penyakit ini bisa dijumpai pada segala umur. Penderita mengeluh seluruh badan kayak terbakar, sakit, Ini adalah keracunan obat/allergi obat yang membuat lapisan kulit melepuh dan tergolong penyakit kritisyang perlu mendapat pengobatan dan perawatan yang tepat dan cepat karena bisa merenggut nyawa seketika.

PENYEBAB STEVEN JOHNSON ‘S SYNDROME :
A.Reaksi alergi terhadap obat
1. Obat asam urat, seperti allopurinol
2. Obat pereda nyeri, misalnya meloxicam, naproxen, atau piroxicam
3. Obat antibiotik, misalnya penisilin atau golongan sulfonamida
4. Obat antivirus nevirapine
5. Obat antikejang, seperti phenytoin, carbamazepine dan lamotrigine
6. Sedangkan pada anak-anak, sindrom ini lebih sering dipicu oleh infeksi virus. Namun, pada kasus yang jarang terjadi, kondisi ini juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri.
B.Infeksi, seperti pneumonia mikoplasma, herpes dan hepatitis A
C.Vaksinasi
D.Penyakit graft-versus-host.
E.Terkadang sindrom ini tidak diketahui penyebabnya

Gejala penyakit ini diawali batuk, sakit kepala, badan demam setelah beberapa hari kulit melepuh dan kayak cacar air. Sebagian permukaan kulit menghitam, sekeliling bibir pecah pecah.

FAKTOR RESIKO STEVEN JOHNSON ‘S SYNDROME
1. Memiliki kelainan genetik yang dapat memicu timbulnya efek samping obat-obatan tertentu
2. Pernah menderita sindrom Stevens-Johnson atau memiliki keluarga yang pernah menderita kondisi ini
3. Menderita kanker, terutama kanker darah

KOMPLIKASI
1. Kerusakan paru-paru yang dapat memicu gagal napas
2. Kerusakan kulit permanen, seperti perubahan warna, benjolan, atau bekas luka pada kulit yang dapat menyebabkan rambut rontok, kulit mengerut dan tertarik (kontraktur), serta kuku tumbuh tidak normal
3. Peradangan pada mata yang dapat memicu kerusakan jaringan mata, bahkan kebutaan
4. Peradangan organ dalam, seperti pneumonia, miokarditis, nefritis, hepatitis, dan striktur esofagus
5. Dehidrasi
6. Infeksi aliran darah (sepsis)
7. Infeksi bakteri pada kulit (selulitis)
8. Nekrolisis epidermal toksik (NET), yang ditandai dengan perluasan ruam, jika sindrom Stevens-Johnson makin parah

DIAGNOSA PENUNJANG:
1. Tes darah, untuk mendeteksi infeksi
2. Biopsi, dengan mengambil sampel jaringan kulit atau lapisan mukosa, untuk dilakukan kultur atau diperiksa di bawah mikroskop
3. Foto Rontgen dada, bila dokter menduga kondisi pasien disebabkan oleh pneumonia

PERAWATAN
1. Menghentikan obat yang menyebabkan masalah
2. Mengganti elektrolit dengan cairan intravena (IV)
3. Menggunakan pembalut non-perekat pada kulit yang terkena
4. Menggunakan makanan berkalori tinggi, mungkin dengan pemberian makanan melalui selang, untuk meningkatkan penyembuhan
5. Menggunakan antibiotik bila diperlukan untuk mencegah infeksi
6. Pemberian obat pereda nyeri
7. Rawat inap di rumah sakit, bahkan mungkin di unit perawatan intensif atau unit luka bakar
8. Menggunakan tim spesialis dari dermatologi dan oftalmologi (jika mata terkena)
9. Dalam beberapa kasus, imunoglobulin IV, siklosporin, steroid IV, atau cangkok membran ketuban (untuk mata).

Penatalaksanaan dan Perawatan perlu intensif dengan menjaga
1.keseimbangan elektrolit dan albumin sehingga tubuh penderita bengkak dan demam.
2.Pemberian obat Corticosteroid yang tepat dan teratur
3.memilih antibiotik yang tepat untuk mencegah infeksi,
4.Karena sindrom Stevens-Johnson sering dipicu oleh obat-obatan, tidak ada cara untuk mengetahui dampak obat sebelum diminum.
Penyakit ini bisa kambuh kembali setiap saat bila mengkomsumsi obat yang memacu allergi,hal ini karena terganggu sistem immum tubuh yang melemah
Sekilas info, semoga bermanfaat
RobertoNews1554《22.9.22(08.00)》
• Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan

beritalima.com

Pos terkait