SURABAYA, Beritalima.com|
Menyambut Pesta Demokrasi 2024, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa-AWS) bekerja sama dengan Matanesia menggelar lomba foto jurnalistik dengan menggunakan smartphone untuk siswa SMA /SMK/MA sederajat, dengan sub tema “Suara Orang Muda untuk Demokrasi Indonesia”.
Selain lomba foto, panitia lomba juga mengadakan Seminar Fotografi untuk memberikan pemahaman mendalam tentang teknik memotret peristiwa. Seminar ini berlangsung Sabtu, (16/12/2023) di ruang Multimedia kampus Stikosa-AWS.
Para peserta seminar yang sebagian besar siswa SMA/SMK di Surabaya tampak sangat antusias menyimak paparan narasumber Mamuk Ismuntoro, fotografer profesional yang juga pendiri Matanesia.
Menurut Ketua panitia lomba, Rizky Wulandari, S.Sos, M.I.Kom, dipilihnya tema suara orang muda tersebut karena melihat realitas dari berbagai riset bahwa Pemilu 2024 ini suara generasi muda mendominasi sebagai kekuatan penentu. Partisipasi aktif dari kalangan muda menjadi pilar utama dalam mewujudkan demokrasi yang dinamis dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
“Melalui Lomba Foto Jurnalistik, kami ingin mendorong praktik Jurnalisme yang independen dan berintergritas. Fotografi memiliki Kekuatan untuk menyampaikan cerita secara visual dan dapat menjadi alat yang efektif untuk memahamkan masyarakat mengenai pentingnya pesta demokrasi dan partisipasi masyarakat” tambah Kiky, panggilan akrab Kepala Divisi Marketing & Public Relation Stikosa-AWS tersebut.
Seluruh rangkaian lomba dilaksanakan secara online. Peserta bisa mendaftar bebas biaya melalui link https://linktr.ee/stikosaawsevent mulai tanggal 16 Desember 2023 dan ditutup tanggal 31 Januari 2024. Karya foto cukup menggunakan smartphone (handpone) dan selanjutnya mengunggah karyanya di link tersebut, mulai tanggal 20 Januari sampai 20 Februari 2024.
Sedangkan karya foto terbaik akan diumumkan pada tanggal 4 Maret 2024. Para pemenang akan mendapat hadiah jutaan rupiah dan e-sertifikat. Sedangkan para juri terdiri dari para fotografer profesional, antara lain : Mamuk Ismuntoro (founder Matanesia), Moch Subechi Nurcahyo (pewarta foto Harian Jawa Pos) dan Bahana Patria Gupta (pewarta foto harian Kompas). Panitia lomba menyarankan agar peserta mengikuti IG Stikosa-AWS untuk mengikuti info-info terbaru tentang lomba.
Yang cukup menarik adalah pesan yang disampaikan Mamuk Ismuntoro saat Seminar Fotografi tersebut. Mamuk mengatakan, permasalahan fotografi adalah bagaimana melihat beribu obyek yang ada di depan mata kemudian memilih salah satu atau salah dua dengan kamera smartphone. Maka dibutuhkan kesabaran dalam menunggu momen yang tepat.
“Sabar adalah kunci pemotretan” ujar dosen fotografi Stikosa-AWS tersebut.
Selanjutnya Mamuk menambahkan, untuk bisa memilih obyek yang tepat dan mempunyai nilai berita, maka seorang pewarta foto harus banyak membaca dan mengumpulkan informasi terlebih dahulu mengenai obyek yang akan dipotret. Sehingga saat di lapangan, tidak kebingungan memilih obyek foto.
Hal ini sama dengan persiapan yang dilakukan seorang reporter. Yakni, harus banyak membaca dan mempunyai referensi cukup tentang obyek berita atau narasumber yang akan diwawancarai.(Yul)