Struktur Ekonomi NTT Masih Didominasi Sektor Pertanian

  • Whatsapp

KUPANG, beritalima.com — Sekretaris Daerah Nusa Tenggara (NTT) Kosmas D. Lana mengatakan, struktur Nusa Tenggara Timur masih didominasi oleh sektor pertanian. Dimana di sektor pertanian itu ada lima sub sektor, dan saat ini angkanya sekitar 28,80 persen.

“Ini menunjukkan bahwa kita masih bergerak di sektor pertanian. Kita belum berpaling ke sektor-sektor sekunder yang lain”, kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kosmas Lana, saat konferensi pers di Badan Pusat Statistik (BPS) NTT, Rabu (5/2).

Ia menyatakan, rilis yang disampaikan oleh BPS Pusat bahwa sektor tersier ini juga bisa memacu pertumbuhan ekonomi kita. “Tetapi hal yang saya mau katakan bahwa secara regional NTT, kita sangat membutuhkan sentuhan pertumbuhan ekonomi ini dari sektor industri pengolahan apapun skalanya, supaya kita tidak menjual barang-barang setengah jadi ke luar daerah. Kita menjual barang-barang jadi, yang siap dikonsumsi untuk di daerah kita”, kata dia menambahkan.

Ia menegaskan bahwa pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT terpilih periode 2024-2029, Emanuel Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma (Melki-Johni), berkomitmen untuk membangun industri sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Selanjutnya, Kosmas mengungkapkan sejak NTT berdiri pada tahun 1958, provinsi ini hanya memiliki satu industri besar, yaitu PT Semen Kupang, yang kini telah mati suri.

“Saat ini NTT hanya memiliki tiga industri mikro yang berada di Sumba, Nagekeo, dan Maumere. Namun, industri tersebut masih berskala kecil dengan kapasitas tenaga kerja 9-10 orang”, kata Kosmas Lana didampingi Kepala BPS NTT, Matamira B. Kale.

Menurut dia, komitmen Melki-Johni untuk membangun industri menjadi salah satu cita penting yang diharapkan mampu membawa perubahan signifikan bagi perekonomian NTT. Langkah ini juga akan menjadi salah satu fokus dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi NTT 2024-2029 yang tengah disusun oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) NTT.

Kosmas menggarisbawahi pentingnya mengurangi ketergantungan ekonomi pada sektor pertanian yang masih mendominasi dengan kontribusi sekitar 28,76 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

“Kita perlu mulai beralih ke sektor-sektor sekunder dan tersier agar perekonomian kita lebih seimbang,” ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya menghadirkan industri pengolahan yang dapat memberikan nilai tambah pada hasil produksi lokal. “Kita harus berhenti menjual bahan baku atau bahan setengah jadi. Saatnya menjual barang siap konsumsi yang dihasilkan di NTT,” tegas Kosmas.

Dengan komitmen ini, ia berharap pemerintahan Melki-Johni mampu mewujudkan transformasi ekonomi yang berkelanjutan, dari ladang ke laut hingga pasar. “Mari kita dukung dan doakan bersama agar NTT semakin maju dan tidak tertinggal dari daerah lain di Indonesia”, katanya. ***

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait