Stunting di Indonesia Semakin Memprihatinkan

  • Whatsapp

Beritalima.com《Banda Aceh-Pemerintah Indonesia tengah fokus dalam upaya menurunkan angka stunting hingga di bawah 1% pada akhir tahun 2023 ini.

Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif, kepada Beritalima.com Senin 20 -03-2023 mengungkapkan, masalah stunting di Indonesia semakin memprihatinkan, dengan angka yang dilaporkan mencapai 2% di beberapa daerah termasuk laporan Daerah Aceh.

Namun, masalah stunting merupakan masalah yang kompleks dan membutuhkan pendekatan multifaset yang melibatkan pemerintah, penyedia layanan kesehatan, dan masyarakat setempat.

Oleh karena itu, para pejabat di Dinkes mengakui perlunya bekerja sama dengan BKKBN Provinsi Aceh dan seluruh BKKBN di Kabupaten Kota serta masyarakat lokal untuk memastikan program pencegahan stunting efektif dan berkelanjutan dalam jangka panjang.

Pemerintah telah mengucurkan dana sebesar 52 miliar untuk pencegahan stunting, yang akan dibagikan kepada seluruh Puskesmas dengan rincian diperkirakan dalam satu puskesmas dapat 100 hingga 200 juta. Meskipun demikian, Dr Hanif mengintruksikan agar dana tersebut jangan dipakai dulu, menunggu petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan.

Pejabat yang bertugas melaksanakan program pencegahan stunting menghadapi tantangan yang cukup berat, termasuk keterlambatan dalam penerbitan juknis dari Kementerian Kesehatan.

Petugas Puskesmas di Indonesia sedang menunggu petunjuk teknis tentang cara mengatasi stunting, suatu kondisi yang disebabkan oleh kekurangan gizi pada anak, meski mendapat dana untuk pencegahannya. Para pejabat telah disarankan untuk tidak menggunakan dana sampai pedoman tersebut dirilis oleh Kementerian Kesehatan.

Pendanaan, yang jumlahnya sangat besar, telah dialokasikan untuk mengatasi stunting di daerah pedesaan melalui penyediaan bahan makanan yang bersumber secara lokal.

Namun, pejabat sedang berjuang untuk menentukan cara terbaik untuk mengalokasikan dana, dengan kekhawatiran tentang kelangsungan investasi tertentu, seperti pembelian kandang ayam yang mungkin tidak berkelanjutan dalam jangka panjang.

Terlepas dari tantangan tersebut, para pejabat tetap berkomitmen untuk memastikan bahwa dana tersebut digunakan secara efektif dan bertanggung jawab.

Pihak dinas telah menekankan perlunya kehati-hatian dalam penggunaan dana tersebut, mengingat ukurannya yang signifikan dan sensitivitas isunya. Dengan perencanaan dan koordinasi yang matang, diharapkan akan terjadi kemajuan dalam menurunkan angka stunting dan meningkatkan kesehatan anak di pedesaan,” Sebut Hanif,”(A79)

beritalima.com

Pos terkait