Citizen Reporter
Laporan : Asri Fathia Dewi
Mahasiswa Komunikasi Unismuh Makassar Melaporkan dari Pangkep
PANGKEP. Di tengah pandemi virus Covid-19 yang terus merebak, membuat bulan Ramadhan terasa sangat berbeda.(26/04/2020).
Hal ini pun dirasakan Thamrin (51), seorang montir yang sehari-harinya bekerja di bengkel miliknya yang berada di Jl. Poros Segeri.
Selama pandemi ini, bengkelnya cukup sepi orang yang datang apalagi pada saat bulan Ramadhan tiba, orang-orang lebih memilih untuk tinggal di rumah karena berpuasa.
Ia merasa bahwa bulan Ramadhan tahun ini sangat berbeda dari tahun sebelumnya, yang membuat dia harus melaksanakan tarwih di rumah bersama keluarganya. Ia yang biasanya berbuka puasa di masjid, kini tak bisa lagi merasakannya.
Tak pernah terbayangkan, bahwa akhirnya akan seperti ini. Ramadhan yang menjadi bulan yang sangat ditunggu-tunggu umat muslim, kini menjadi biasa-biasa saja.
Tak ada lagi buka bersama, tak ada lagi tarawih berjamaah, tak ada sahur bersama, dan masih banyak ketiadaan lainnya.
Sangat sedih membayangkannya, jika hari di lebaran nanti, tidak dilaksanakan salat Idhul Fitri berjamaah di masjid.
Orang-orang hanya berada di dalam rumah saja, tak ada tamu yang datang untuk bersilaturahmi.
Orang-orang hanya bisa berdoa, wabah ini segera pergi dan keadaan bisa menjadi baik seperti sediakala.
Masjid yang biasanya tampak ramai, kini terlihat sepi. Orang-orang yang dulu berlomba-lomba datang ke masjid untuk salat berjamaah, kini tidak ada lagi.
