SURABAYA, Beritalima.com-
Kontestasi Pileg tahun 2024 sudah berakhir. Setelah dua periode menduduki kursi legislatif di gedung Indrapura Surabaya, kini Drs Subianto MM, harus kembali ke habitatnya sebagai pebisnis.
Anggota komisi B DPRD provinsi Jatim ini menuturkan bahwa pihaknya harus rela menyingkir karena kalah bertarung memperebutkan kursi di Dapil 8.
“Alhamdulillah, meskipun kalah mempertahankan kursi di Dapil 8, masih ada kegiatan yang cukup memakan waktu. Sebelum menjadi anggota dewan, saya sudah aktif di KUD Kediri,” tukasnya.
Saat mengurus KUD itulah pihaknya bertemu dengan tokoh koperasi dan ketua Puskud Jatim, sekaligus ketua Dekopin pusat, Mardjito.
“Beliau inilah yang mengajak saya untuk aktif mengurus Puskud Jatim. Dan saya juga dianjurkan ikut pemilihan legislatif (Pileg). Alhamdulillah, saya dipercaya masyarakat untuk menjadi anggota dewan di provinsi,” jelasnya.
Meskipun sudah menjadi anggota DPRD provinsi Jatim, aktivitas komisi B yang selalu bersinggungan dengan perekonomian, baik di koperasi maupun yang terkait dengan ketersediaan pangan dan distribusinya, mempermudah langkah Subianto untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat.
“Saya ini orang desa. Jika ada kebijakan pemerintah yang menyulitkan petani, nelayan atau pedagang, saya maju untuk ikut mencari solusi. Ikut mengurai benang kusutnya. Dan membantu memberikan solusi agar masyarakat petani, nelayan maupun pedagang bisa melakukan aktivitasnya dengan aman dan nyaman,” terangnya.
Subianto mengaku, sepanjang kariernya di dunia politik, dia merasa sudah menjadi bagian dari masyarakat.
“Saking seringnya bersama masyarakat, sampai saya tidak merasa bahwa saya anggota dewan. Meskipun saya selalu siap memberikan bantuan kepada masyarakat, setiap saat, setiap waktu, baik para petani, nelayan maupun pedagang, enggak sungkan langsung bicara blak-blakan sama saya. Mereka cerita apa saja, mengeluh tentang apa saja, dan selalu minta bantuan saya kapan saja, mau pagi, siang dan malam. Mereka menganggap saya sebagai tokoh yang bisa mengayomi mereka,” sambungnya.
Untuk itu, meskipun beberapa bulan lagi Subianto bukan anggota DPRD provinsi Jatim, Subianto tetap bisa memfasilitasi masyarakat dengan pengabdiannya di Puskud Jatim sebagai bendahara.
“Di Puskud Jatim ini saya menjabat sebagai bendahara. Kegiatan Puskud tetap mendampingi masyarakat petani, nelayan, maupun pedagang. Bedanya hanya saya tidak bisa memberikan bantuan berbentuk dana, tapi keterlibatan Puskud tetap untuk memberikan fasilitas yang dibutuhkan masyarakat desa,” pungkasnya.(Yul)