JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengkritik Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto terkait dengan pembentukan Detasemen Kawal Khusus (Denwalsus).
Bahkan senator Dapil Provinsi Jawa Timur itu mempertanyakan urgensi pembentukan pasukan elit di Kemenhan tersebut. Sebab, selama ini tamu-tamu negara telah mendapat pengawalan prioritas oleh TNI/Polri setiap berkunjung ke Indonesia.
“Tamu negara mendapat pengawalan dan pengamanan khusus dari jajaran TNI/Polri. Lalu untuk apalagi dibentuk pasukan pengawal,” kata LaNyalla di sela-sela kegiatan resesnya di Surabaya, Minggu (18/4).
Apalagi, kata LaNyalla, Denwalsus yang disebut-sebut akan melakukan tugas protokoler itu terdiri dari matra TNI yakni Darat (AD), Laut (AL) dan Udara (AU). “Jangan dilupakan, Kemenhan merupakan lembaga sipil meski mengurus soal pertahanan negara,” tutur alumnus Universitas Brawijaya Malang ini.
LaNyalla mengatakan, selain pengamanan telah diberikan TNI/Polri kepada tamu negara, jika diperlukan sesuatu yang khusus boleh dikoordinasikan kepada kedua lembaga itu. Dia tak mempersoalkan niat baik Prabowo mau menampilkan sosok militer Indonesia yang gagah di mata tamunya. “Tetapi urgensinya apa? Itu kan yang harus kita perhatikan dengan seksama. Saya belum menemukan urgensi pembentukan lembaga ini,” papar LaNyalla.
Sebagaimana dikatakan juru bicara Menhan bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antarlembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, Denwalsus diisi 100 prajurit dari tiga matra TNI. Pasukan bakal menjalankan tugas protokoler.
Menurut dia, tugas itu terkait penyambutan tamu kehormatan di Kemhan. Selain itu, juga melakukan pengamanan internal di Kemhan. Ia menyebut, pasukan jajar kehormatan itu dibentuk agar Kemhan terlihat gagah ketika menerima tamu negara.
Dan, secara fisik Denwalsus merepresentasikan prajurit Indonesia yang kuat. “Ketika upacara jajar kehormatan, para tamu melihat sosok-sosok personal militer Indonesia itu mumpuni dengan personel yang bugar dan menarik,” ujar Dahnil. (akhir)