Sudah Tiga Bulan Pegawai hingga Dokter di RSUD Sanana Belum Gajian, Ke Mana Dana Jasa Mereka?

  • Whatsapp

KEPULAUAN SULA,beritaLima.com||Keinginan Bupati Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara, Fifian Adeningsi Mus dalam melakukan upaya pelayanan kesehatan lanjutan yang berkualitas dan prima kepada masyarakat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanana, sesuai ” Visi dan Misi Sula Bahagia Jilid II” ternyata tidak sebanding dengan kesejahteraan pegawai di sana.

Saat ini, puluhan pegawai honorer yang berprofesi sebagai perawat, tenaga non medis, pegawai ASN bahkan dokter umum dan dokter spesialis yang mengabdi di rumah sakit plat merah itu mengeluh belum menerima gaji maupun insentif yang dijanjikan sudah memasuki tiga bulan lamanya, terhitung Januari- Maret 2025,” ungkap pegawai yang meminta namanya tak disebutkan

Menurutnya Insentif dokter terakhir kali kami terima pada November 2024 langsung dangan rapel 2 bulan sedangkan untuk (November- Desember 2024) selanjutnya ini sudah menuju akhir Maret 2025, kami belum terima lagi

“Jadi sudah tiga (3) bulan. Dari tahun ke tahun selalu seperti itu pak. Saya sudah mau empat (4) tahun mengabdi di Sanana. Ini semua dokter merasakan hal yang sama kok, dan selalu begitu. Alasannya macam – macam, karena ada perombakan ulang APBD yang kata mereka sulit lah, dan macam – macam lah, “sebutnya

Dia mengaku kesulitan finansial dengan kondisi yang dialaminya saat sekarang. Dirinya terpaksa berhutang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
“Yang namanya hidup semua orang tentu juga butuh uang, jadi saya dan pegawai lainnya memilih berhutang untuk menutupi sebagian kebutuhan keluarga,” katanya.

Untuk itu kami meminta tolong kepada semua pihak yang terkait dalam hal ini bisa membantu untuk menyelesaikannya. Tidak berdiam diri dan berkelit dengan alasan administrasi saja. Tapi ada aksi jelas terhadap waktu dan tanggalnya kapan akan dibayarkan,” tambahnya.

Diungkapkan dia, saat ini kami pegawai ASN terpaksa harus berhutang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Ditambahkan lagi banyak kebutuhan saat bulan Ramadan dan menyambut Idul Fitri.

“Kasihan kawan-kawan lain yang sampai berhutang supaya bisa makan keluarga di rumah. Yang saya herankan kok tak ada anggota dewan yang bersuara, padahal salah satu tupoksinya kan pengawasan dan anggaran. Yang jelas kita tidak mau menyudutkan siapa, yang jelas karyawan RSUD hanya bertanya hak kami kapan dibayarkan,” ujarnya lagi

“Meskipun hak kami belum dibayarkan dan tidak ada kejelasan mengenai hal ini, kami tetap melayani pasien dan masih bisa bersikap profesional. Hanya saja semangat etos kerja menurun,” kata dia.

Sementara itu, Direktur RSUD Sanana, Ulia H. Ngofangare saat konfirmasih melalui pesan WhatsApp..di..nomor +62 813-8108-xxxx, Senin (17/3/25), mengenai hal tersebut, pihaknya
membenarkan, karena untuk saat ini pembayaran, torang mengacu dari besaran yang dibayarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), sementara pembayaran klaim RSUD baru Dibulan September.

Hal ini penyebabnya dari RS sendiri, karena terdapat keterlambatan pengajuan klaim ke BPJS.nMakanya saat ini, kami pihak manajemen sedang melakukan penataan sistem pelayanan secara elektronik yang salah satu tujuan yaitu mempercepat proses klaim oleh tim JKN internal RS, ” Saat ini lagi direkap, kemungkinan Minggu ini, kalu tidak ada kendala, “tindasnya [dn]

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait