JAKARTA, beritalima.com – Mengisi hari dengan karya, tiap ada kesempatan selalu menyapa para pelaku usaha mikro kecil dan menengah. Dan membeli produknya lalu mengobrol yang sifatnya mengedukasi para pedagang yang diantaranya yang belum punya ijin produksi. Ia mengajak untuk mengurus dan membantu dalam hal kepengurusan, serta memberi motivasi biar tetap semangat dan mengajarkan cara mengelola uang dengan baik dan lain – lain.
Demikian hal itu disampaikan Wulan Yanuk Muklies, SE., yang biasa dipanggil Wulan sebagai pejuang UMKM pelaku usaha yang terus melakukan peta jalan kepada pelaku usaha kecil dan menengah, terutama yang perijinannya belum lengkap.
Jum’at (7/9/2018) dalam testimoninya, Wulan menyatakan bahwa dirinya sebuah karya yang bisa menjadi tindakan nyata langsung ketemu para pelaku usaha di lapangan. Obrolan dengn para pelaku dengan mendengarkan semua keluhan dan berusaha mencariksn solusi serta mengkurasi produk para UKM secara sederhana.
“Lewat obrolan yang bermakna dan itulah bukti karyaku agar mereka bisa berubah ke arah yang lebih baik, sehingga bisa meningkatkan omzet penjualannya. Beli produk mereka lalu ngobrol yang bermakna seputar penjualan dan produk mereka. Dan tak bosan-bosan mengedukasi mereka tanpa bermaksud menggurui itulah bentuk karyaku di akar rumput,” tuturnya.
Lebih lanjut dalam ungkapannya, Wulan menjelaskan bahwa rumahnya yang sekarang ditempati ini, kerap menjadi baae camp pertukaran mahasiswi negara Thailand, Ms Fang dan Ms Bam dan selalu diberikan bingkisan untuk dibawa ke negaranya, agar produk UKM Indonesia dikenal di Negara Thailand. Ms. Jan sebagai warga negara Thailand selama berada di Indonesia, diperkenalkan persoalan kuliner Indonesia.
“Semua kuliner ku tampung ku biaya selama orang Thailand berada di Indonesia. Perlahan ku didik anak – anakku agar mencintai produk dalam negeri,” ujarnya.
Menurutnya memberi inspirasi untuk orang lain, menjadi sebuah jembatan penghubung buat kemajuan orang lain. Itu juga katanya sebuah karya. Membina diri itu, menurut anggapannya berkarya juga dan kendati tidak selalu menghasilkan materi. Namun kata Wulan, bila dilakukan dengan keikhlasan dan ketulusan semua akan berbayar. Karena karya itu ada dan berangkat dari hati nurani bukan lewat transaksi.
Masih diungkapkan Wulan, bahwa berkarya dengan hati yang seiring waktu berjuang demi kemajuan UKM, sudah mulai ada yang bantu kendati bukan dalam bentuk materi. Karena dalam faktanya di lapangan sudah ada rekannya yang sudah ada yang mau meluangkan tenaga dan waktunya demi kemajuan UKM. “Coba lihat puzzle, masing-masing keping itu tak tergantikan dengan keping yang lain.
Seperti itulah peran masing-masing jiwa. Ini alasanku ketika ada yang mau bantu tenaga di lapangan. Semua demi kemajuan pelaku usaha,” imbuhnya. dedy mulyadi