Penghargaan diberikan atas Keputusan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional dengan Nomor : 145/KEP/G2/2016 tersebut, diberikan langsung oleh Surapaty kepada Tuasikal Abua saat pelaksanaan Telaah (review) Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga Provinsi Maluku Tahun 2016 yang berlangsung di Gedung Lantai Tujuh Kantor Gubernur Maluku, Jumat (26/8/2016).
Bupati Abua dalam sesi wawancaranya usai acara tersebut mengatakan, apa yang telah diterimanya adalah merupakan sebuah prestasi yang sudah diberikan kepada Pemerintah Pusat atas instruksi pempus lewat BKKBN kepada seluruh pemerintah daerah di Indonesia. Untuk itu kata Abua, atas nama Pemerintah Daerah dirinya menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kepala BKKBN yang telah mempercayakan pemerintah daerah Maluku Tengah atas Penghargaan yang telah diberikan.
“Apa yang diberikan tadi, itu merupakan satu prestasi yang kita sudah berikan, terutama yang masalah keluarga berencana. Untuk itu atas nama pemerintah daerah kami ucapkan terimakasih kepada BKKBN karena telah memberikan penghargaan ini. Dan apa yang telah kami terima ini adalah merupakan kinerja kita. Kami juga sudah membentuk satu kampong keluarga berencana. Itu semua sudah jalan dengan baik,”Kata Abua.
Dijelaskan, saat ini Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tengah telah menjalankan program KB itu pada tataran sepuluh sampai dengan 75 persen. Hanya tinggal sekitar 25 persen saja yang masih difikirkan untuk bagaimana meyakinkan masyrakatnya agar supaya turut dalam pelaksanan pencanangan Kampung KB tersebut.
“Bagaimana kita harus mengatakan ke masyarakat bahwa dua anak itu adalah sangat ideal. Ideal dari semua komponen. Karena anak yang dilahirkan itu khan punya masa depan. Anak itu harus punya ambisi pendidikan, sehingga pada era kompetensi kedepan kita harap bahwa dengan dua anak ini dapat membantu orang tua dean bangsa dan Negara,”Jelas Abua.
Ditambahkan, Tentu satu hal yang harus dia katakana bahwa, tentang keluarga berencana di Maluku Tengah yang tersisa dua puluh lima persen itu hanya tinggal pengadaan sosialisasi-sosialisasi ke lapanga saja. (L.Mukaddar/Josye)